Mohon tunggu...
Markus Fernando Siahaan
Markus Fernando Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Pengelana

Aktualisasi tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanitaku Duniaku

8 Maret 2021   12:15 Diperbarui: 8 Maret 2021   13:21 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hari Perempuan Internasional"

Senin, 8 Maret 2021

Oleh: Markus Fernando Siahaan

Sedikit cerita tentang wanitaku, di duniaku

Elok rupanya si kumbang jati,

Dibawa itik pulang petang;

Tidak terkata besar hati,

Melihat ibu sudah pulang.

Ya, aku seorang anak yang tinggal di desa dengan ekonomi yang berada dalam level standar nan sederhana. Hanya satu kali dalam satu minggu masyarakat desa berangkat ke kota untuk berbelanja kebutuhan satu minggu.

Hari Selasa adalah hari di mana pasar melakukan kegiatan operasional secara bersama untuk beberapa daerah. Sungguh bahagia jika berada di hari itu, menanti ibu dengan keranjang berisi kebutuhan satu minggu, bersama dengan pesanan dari sang anak.

Kira-kira satu kali enam puluh menit angkutan datang, menjemput warga yang hendak ke pasar, dan membawa pulang warga dari pasar. Adalah saat paling dinantikan, menghantarkan ibu masuk ke angkot, dan bersabar menunggunya pulang. Desa begitu hening, sehingga saat ada angkutan yang datang, walau masih jauh suara sudah mulai kedengaran.

Kita menari keluar bilik,

Seberang tari kita tarikan;

Kita menyanyi adik beradik,

Seberang nyanyi kita nyanyikan.

Amat bahagia, ibu sudah datang. Berlari menyambutnya, meminta kresek yang ia bawa, sembari bertanya apakah makanan kesukaan sang anak dibawanya.

Ramai orang bersorak-sorai,

Menepuk gendang dengan rebana;

Alangkah besarnya hati awak,

Mendapat baju dengan celana.

Ternyata lusa adalah ulang tahun sang anak, ibu tak pernah lupa. Hadiah indah sepasang baju, dengan ukuran yang sengaja dilebihkan dengan alasan supaya tahan lama. Bahagia? Tentu, dan itu sangat.

            Tak tahu malangnya, saat wanitaku sedang tidak bersama. Bagaikan gitar tanpa senar, apakah mungkin untuk berbunyi?

            Terimakasih untumu, wanitaku yang memberikan dunia. Tetaplah bersamaku, sampai tutup usiaku.

            Hari ini hari perempuan internasional, namun harimu adalah setiap hari. Yang Kuasa selalu menyertaimu, hingga tua usiamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun