Mohon tunggu...
Petunmarkus
Petunmarkus Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Menulis, membaca, olahraga (Bulutangkis, tenis meja), jalan-jalan, dan pemberi rekoleksi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

4 Juni 2024   10:24 Diperbarui: 4 Juni 2024   10:43 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Markus Masan Bali

Resume kedua belas

Gelombang 31

Senin, 3 Juni 2024

Tema              : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber : Susanto, S.Pd

Moderator   : Edmu Yulfizar Abdan Syakura, Gr., M.Pd

Pertemuan ketiga belas ini bukan sebuah angka keramat tetapi angka mengajak untuk lebih teliti sebelum menerbitkan sebuah tulisan. Sebelum memulai acara, Pak Moderator mengajak peserta untuk menyaksikan sebuah video tentang tepuk fokus. Setelah menonton para peserta memberikan symbol love. Selanjutkan Pak Moderator menyapa para peserta untuk memulai pertemuan dan menampilkan rundown acara:

  • Pembukaan
  • Pemaparan materi
  • Tanya jawab
  • Penutup

Selain menampilkan rundown acara, moderator pun menampilkan nomor wa untuk yang mau bertanya setelah pemaparan materi. Kemudian, moderator pun memperkenalkan narasumber kita yaitu Pak Susanto, S.Pd yang akan memaparkan materi tentang Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan. Pak Moderator pun memperkenalkan diri, yaitu Bapak Edmu Yulfizar Abdan Syakura Gr. M.Pd.

Tibalah saatnya Pak Susanto memaparkan materinya. Mengawali materinya, Pak Susanto menampilkan sebuah tulisan dar Bu Ovi kemudian diminta untuk dicermati.

"Dahulu kala selama ratusan tahun Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda dan Jepang, hingga dengan kegigihan para pahlawan perjuangan, serta seluruh masyarakat Indonesia dan tidak lupa dengan doa."

Membaca tulisan itu, saya merasa ada yang belum selesai. Menurut saya kalimat dalam tulisan itu belum memenuhi kriteria seperti subyek, predikat, objek dan keterangan.

Selanjutnya, narasumber menampilkan judul pertemuan mala mini yaitu proofreading dan self edting. Tujuannya adalah agar tulisan kita menjadi lebih baik dan benar, enak dibaca dan mudah dipahami.

Mengapa proofreading dan editing penting karena kadang penulis sering luput dalam penulisan huruf termasuk ejaan. Kadang-kadang juga beberapa penulis secara sengaja melanggar kaidah menulis. Meskipun penggunaan ejaan dan kesalahan huruf merupakan hal yang bersifat mikro namun itu sangat penting apalagi dalam tulisan bersifat ilmiah dan tulisan yang akan dipublikasikan.

Namun, apakah itu proofreading atau mengoreksi tulisan? Proofreading adalah upaya membaca kembali agar dapat menemukan apakah ada kesalahan atau tidak dalam sebuah tulisan.  Lalu kesalahan apa saja yang dikoreksi? Contoh kesalahan yang dikoreksi adalah kesalahan pengetikan atau ejaan, penggunaan tanda baca, konsistensi dalam penggunaan nama istilah dan logika atau sistematika sebuah tulisan.

Saltik atau Typo

Typo incidental, kesalahan mengetik, cukup diperbaiki

Typo individual, kecenderungan pribadi, misalnya menulis kata "buku" pada awal kalimat selalu "BUku"

Typo autmotical, koreksi otomatis dari aplikasi misalnya, bisa menjadi bias, sosial menjadi social dan sebagainya.

Typo conseptual, bukan salah ketika melainkan salah konsep, misalnya karier menjadi karir.

Proofreading itu penting dilakukan karena kadang penulis kesulitan menemukan kesalahan atau merasa tulisan tersebut sudah benar dan layak untuk diterbitkan. Untuk mengoreksi sebuah tulisan sebaikan dilakukan setelah penulis menyelesaikan tulisannya. Jangan mengoreksi tulisan pada saat menulis atau sebelum tulisan itu diselesaikan.  

Lalu siapa yang melakukan proofreading dan bagaimana caranya?

Yang melakukan proofreading adalah penulis atau orang yang professional.

Caranya: menetralkan perasaan terhadap tulisan sendiri, diamkan naskah beberapa waktu, membaca dulu naskah yang sudah ditulis sebelum mengedit agar tidak salah asumsi. Memeriksa saltik, istilah, EYD, struktur, kelogisan, dan membaca dengan bersuara, (enak dan mengalir).

Setelah memaparkan materinya, narasumber kemudian menutup pertemuan dengan memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya. Ada begitu banyak pertanyaan, yang kemudian dijawab dengan penuh semangat oleh narasumber.

Selanjutnya seperti biasa moderator pun menutup pertemuan yang ketiga belas.

Semoga resume ini dapat membantu untuk membantu kita dalam memperbaiki tulisan kita agar lebih menarik dan enak dibaca.

Sekian dan terima kasih

Berkah Dalem

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun