Mohon tunggu...
Petunmarkus
Petunmarkus Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Menulis, membaca, olahraga (Bulutangkis, tenis meja), jalan-jalan, dan pemberi rekoleksi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengelola Majalah Sekolah

13 Mei 2024   21:09 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Markus Masan Bali

Resume Ketujuh

Gelombang 31

Senin, 13 Mei 2024

Tema: Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber: Ibu Widya Setianingsih, S.Ag

Moderator: Nur Dwi Yanti, M.Pd

Malam ini kita memasuki pertemuan ke-7 pelatihan KBMN PGRI Gelombang 31. Di tengah kesibukan persiapan berdoa rosario - sebuah tradisi dalam Gereja Katolik-, saya menyempatkan diri untuk mengikuti pelatihan ini. Pelatihan pada malam hari ini dimoderatori oleh Ibu Nur Dwi Yanti, M.Pd dan narasumbernya adalah Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. 

Sebelum pelatihan dimulai, moderator Ibu Nur Dwi mengajak semua peserta berdoa, memohon rahmat Tuhan agar proses pelatihan dapat berjalan dengan lancar. Tema pada malam hari ini sangat menggelitik kesadaran saya yaitu Pembuatan dan Pengelolaan Majalah Sekolah. Majalah sekolah merupakan cerminan dari sekolah tempat kita mengabdi. Dalam mengelola majalah sekolah kita perlu memperhatikan aset yang kita miliki di sekolah seperti dana, tenaga kerja, dan lingkungan sekitarnya. Ibu Moderator kemudian mengajak peserta untuk memperhatikan rundown acara; 

  • Pembukaan
  • Pemaparan materi
  • Tanya jawab
  • Kesimpulan
  • Penutup

Setelah menyampaikan rundown acara, Bu Moderator mempersembahkan sebuah puisi yang berjudul"Atas Hadirmu." Selanjutnya, Bu Moderator memperkenalkan narasumber yang hebat. Narasumber pada pertemuan ketujuh ini berasal dari Malang Jawa Timur. Selanjutnya, Narasumber mengawali pertemuan dengan sebuah puisi. Sepertinya, pada malam ini narasumber dan moderator akan merengkuh kita dalam bait-bait puisi dan untaian kata-kata bermakna untuk terus membangkitkan motivasi agar dapat menuangkan ide-ide berlian dan juga pengalaman-pengalaman baik imanen maupun pengalaman transenden. Ibu Narasumber sejenak menceritakan pertemuannya dengan moderator yang kemudian melahirkan buku-buku puisi. 

Ibu Narasumber kemudian mulai menjelaskan materi pada malam ini. Ibu Narasumber menceritakan pengalamannya ketika mendirikan majalah  sekolah yanag bernama Kharisma. Pada awalnya yang merintis majalah ini hanya dua orang. Satu orang sebagai pimred dan satu lagi sebagai layouter. Narasumber sendiri berperan sebagai pemburu berita merangkap bendahara. Majalah Kharisma pada awalnya hanya berukuran setengah kertas folio. Untuk mencertaknya menggunakan fotocopy. Sementara layout dengan cara gunting dan tempel. Yang jelas sudah bisa memulai. Keberadaan majalah sekolah ini bukan sekedar menampilkan kemampuan menulis tetapi lebih pada berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik. Akhirnya majalah Kharisma lahir juga dengan penggandaan didanai oleh sekolah. 

Kita sudah berbicara tentang majalah. Namun apa itu majalah? Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. 

Menurut waktunya majalah dibedakan menjadi majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya. Sementara menurut isinya, majalah dibedakan menjadi majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya. 

Pada umumnya majalan memiliki susunan daftar isi yang hampir sama. Rincian isi majalah ini akan memudahkan kita untuk menyusun setiap halaman majalah. Menurut Wikipedia daftar isi majalah berisi sebagai berikut:

1. Nomor edisi

2. Halaman

3. Rubrik

4. isi 

5. Jumlah halaman 

6. Penulis

7. Deadline 

8. Keterangan. 

Lalu bagaimana langkah-langkah menerbitkan sebuah majalah? 

1. Menyatukan ide dan gagasan. Pada tahap ini kita mencari teman-teman yang memiliki passion yang sama dalam literasi. Membentuk susunan redaksi majalah.

2. Mengajukan proposal 

3. Membuat rancangan majalah, menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dan lain-lain. 

4. Mencari rekanan pendukung seperti percetakan, sponsor, dan lain-lain. 

Setelah menjelaskan langkah-langkah menerbitkan sebuah majalah, narasumber kita mulai menjelaskan hal-hal teknis yang ada dalam sebuah majalah. 

1. Penasihat: Yayasan atau atasan kita yang bertugas memberikan pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung jawab: Kepala sekolah yang bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Sejauh menyangkut isi penerbitan dan redaksional bisa dilimpahkan kepada pemimpin redaksi. 

3. Pemimpin redaksi: Pimpinan Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia bertugas untuk mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. 

4. Editor: bertanggung jawab swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter: Reporter merupakan "prajurit" di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunya. Ini merupakan tugas pokoknya. 

6. Fotografer: tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout: bertugas mendesign majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan. 

8. Bendahara bertugas mengatur sirkulasi keuangan majalah.

Lalu apa manfaat dari majalah sekolah?

1. Sebagai sarana komunikasi sekoalh dengan walimurid, dan siswa.

2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan, dan hiburan.

3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (Menulis, menggambar, dan lain-lain).

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat

5. Menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi. 

Lebih lanjut Narasumber menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan sebuah majalah. 

1.Membuat nama majalah yang unik, menarik, dan mudah diingat. Nama majalah juga bisa berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Misalnya, KHARISMA singkatan dari Khadijah is My Inspiration. 

2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan

  • Visi, misi sekolah. Visi dan misi sekolah masing-masing dituliskan di halaman pertama. 
  • Salam redaksi: Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual. 
  • Berita sekolah yang berisi kegiatan-kegiatan sekolah misalnya peringantan HBI-PHBN. 
  • Profil guru biasanya dimuat secara bergiliran mulai dari kepala sekolah, wakasek, guru, staf pendidik. 
  • Profil siswa berprestasi biasanya menampilkan siswa yang paling berprestasi di sekolah tersebut. 
  • Karya siswa biasanya menampilkan tulisan siswa berupa puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupakan kerajinan, gambaar dan lain-lain.
  • Kegiatan siswa berupa kegiatan outclass, ataupun inclass, misalnya outbond, praktek di kelas, unjuk kerja, game dan lain-lain.
  • Kuiz berhadiah disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dan lain-lain semuanya berhadiah. 
  • Prestasi sekolah biasanya menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah. 
  • Informasi dan pengumuman  misalnya info ujian, libur dan sebagainya.

Selain itu, ada juga artikellain yang sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas sekolah. Misalnya belajar bahasa, pengetahuan bahasa, komik, tutorial menggamabar, iklan dari sponsor dan lain-lain. 

3. Mengajukan ISBN 

4. Menentukan bahasa yang dipakai dalam majalah

5. Mencari tema dari hal yangl agi booming atau ngtrens di lingkungan sekolah dan masyarakat

6. Cover dan layout menarik.

7. Pembiayaan 

8. Percetakan

9. Upgrade ilmu secara kontinue

10. Pupuk kekompakan team

Dalam menerbitkan majalah sekolah satu kata kunci yang perlu kita perhatikan adalah kemauan. 

Setelah memaparkan materi, narasumber meminta peserta untuk menulis sebuah artikel mengenai sekolah. Sayang, saya tidak bisa menulis karena lagi berdoa rosario. Tetapi saya pernah menulis tentang kegiatan sekolah yang sudah saya muat di kompasiana. 

Selanjutnya, masuk pada sesi tanya jawab. 

Pertanyaan pertama dari Bahar Sungkowo yang menanaykana tentang aplikasi majalah digital sekolah. Apakah ada etika yang harus dijaga dalam mengelola majalah digital selain plagiarisme. Jawaban narasumber disungguh aplicable. Untuk design majalah ada banyak aplikasi yang support. Misalnya, Mading, FlippingBook, canva, Issu. Selanjutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola majala digital sekolah, seperti akurasi, objektivitas, keadilan, kehormatan, kesopanan, dan tanggung jawab. 

Pertanyaan kedua dari Naili dari Tegal. Ibu Naili bertanya tentang apakah majalah memiliki minimal jumlah tim? Jumlah tim tidak mempengaruhi penerbitan sebuah majalah. Dua orang pun bisa menerbitkan sebuah majalah. 

Pertanyaan ketiga dari Pak Harsen di Brebes. Pak Harsen bertanya tentang batasan halaman minimal dalam sebuah majalah. Jawaban narasumber atas pertanyaan ini adalah bahwa batas halaman minimal 40. Lalu untuk mendapatkan ISBN syaratnya harsu mengikuti pedoman operasional yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan TInggi sebanyak 49 halaman. Sementara menurut format UNESCO minimal isi buku ada 40 halaman. 

Pertanyaan keempat dari Pak Asep di Palembang. Pertanyaannya bagaimana tip mengajak guru dan siswa menulis? Narasumber menanggapinya dengan mengatakan bahwa kegemaran guru dan siswa menulis menjadi kendala di setiap sekolah. Caranya mungkin sedikit memaksa agar semua dapat berjalan. 

Setelah selesai sesi tanya jawab, Ibu Moderator membuat sebuah kesimpulan. Untuk membuat sebuah mjalah mulai dari hal yang terkecil. Mulai dari proses perencanaan konten yang kreatif, strategi penulisan yang menarik, penyuntingan dan penerbitan yang tepat waktu. Setiap langkah memiliki peran dalam menjaga kualitas dan daya tarik majalah sekolah. Tetapi yang lebih menarik adalah bagaimana mengintegrasikan suara dan visi seluruh siswa, staf sekolah dalam majalah. 

Kemudian narasumber memberi closing statemen. Closing statemennya sangat menarik:"Tetaplah menjadi pijar yang selalu menghangatkan gigiku. Menjadi malam yang memeluk resahku, menjadi rumah untukku selalu pulang. 

Sungguh luar biasa materi pada malam hari ini. Materi yang menginspirasi untuk mulai membuat majalah sebagai sarana pembelajaran di sekolah dan berbagi informasi. 

Demikianlah resume saya pada malam hari ini. Semoga dapat menginspirasi para guru untuk berbuat sesuatu yang berbeda di sekolah. 

Terima kasih 

Berkah Dalem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun