Mohon tunggu...
Petunmarkus
Petunmarkus Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Menulis, membaca, olahraga (Bulutangkis, tenis meja), jalan-jalan, dan pemberi rekoleksi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengelola Majalah Sekolah

13 Mei 2024   21:09 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:15 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KBMN PGRI Gel 31 PERTEMUAN KE-7

Dalam menerbitkan majalah sekolah satu kata kunci yang perlu kita perhatikan adalah kemauan. 

Setelah memaparkan materi, narasumber meminta peserta untuk menulis sebuah artikel mengenai sekolah. Sayang, saya tidak bisa menulis karena lagi berdoa rosario. Tetapi saya pernah menulis tentang kegiatan sekolah yang sudah saya muat di kompasiana. 

Selanjutnya, masuk pada sesi tanya jawab. 

Pertanyaan pertama dari Bahar Sungkowo yang menanaykana tentang aplikasi majalah digital sekolah. Apakah ada etika yang harus dijaga dalam mengelola majalah digital selain plagiarisme. Jawaban narasumber disungguh aplicable. Untuk design majalah ada banyak aplikasi yang support. Misalnya, Mading, FlippingBook, canva, Issu. Selanjutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola majala digital sekolah, seperti akurasi, objektivitas, keadilan, kehormatan, kesopanan, dan tanggung jawab. 

Pertanyaan kedua dari Naili dari Tegal. Ibu Naili bertanya tentang apakah majalah memiliki minimal jumlah tim? Jumlah tim tidak mempengaruhi penerbitan sebuah majalah. Dua orang pun bisa menerbitkan sebuah majalah. 

Pertanyaan ketiga dari Pak Harsen di Brebes. Pak Harsen bertanya tentang batasan halaman minimal dalam sebuah majalah. Jawaban narasumber atas pertanyaan ini adalah bahwa batas halaman minimal 40. Lalu untuk mendapatkan ISBN syaratnya harsu mengikuti pedoman operasional yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan TInggi sebanyak 49 halaman. Sementara menurut format UNESCO minimal isi buku ada 40 halaman. 

Pertanyaan keempat dari Pak Asep di Palembang. Pertanyaannya bagaimana tip mengajak guru dan siswa menulis? Narasumber menanggapinya dengan mengatakan bahwa kegemaran guru dan siswa menulis menjadi kendala di setiap sekolah. Caranya mungkin sedikit memaksa agar semua dapat berjalan. 

Setelah selesai sesi tanya jawab, Ibu Moderator membuat sebuah kesimpulan. Untuk membuat sebuah mjalah mulai dari hal yang terkecil. Mulai dari proses perencanaan konten yang kreatif, strategi penulisan yang menarik, penyuntingan dan penerbitan yang tepat waktu. Setiap langkah memiliki peran dalam menjaga kualitas dan daya tarik majalah sekolah. Tetapi yang lebih menarik adalah bagaimana mengintegrasikan suara dan visi seluruh siswa, staf sekolah dalam majalah. 

Kemudian narasumber memberi closing statemen. Closing statemennya sangat menarik:"Tetaplah menjadi pijar yang selalu menghangatkan gigiku. Menjadi malam yang memeluk resahku, menjadi rumah untukku selalu pulang. 

Sungguh luar biasa materi pada malam hari ini. Materi yang menginspirasi untuk mulai membuat majalah sebagai sarana pembelajaran di sekolah dan berbagi informasi. 

Demikianlah resume saya pada malam hari ini. Semoga dapat menginspirasi para guru untuk berbuat sesuatu yang berbeda di sekolah. 

Terima kasih 

Berkah Dalem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun