Pertanyaan kelima berasalah dari Ibu Ningsih di Malang. Pertanyaan: bagaimana caranya membangkitkan semangat siswa kita untuk menulis? Apakah boleh kita memaksa mereka dengan kata tugas? Karena jika tidak dipaksa dengan adanya tugas sekolah mereka terkadai tidak mau menulis? Bu Sri memberi jawaban yang sangat baik yaitu menemukan ide yang menari untuk para siswa menulis sesuai dengan jenjangnya. Misalnya SD bisa dengan menulis puisi sesuai dengan tema tertentu. Siswa SMP dan SMA bisa dengan tema kedekatannya dengan lingkungan sekolah, keluarga, atau juga petas masa depannya. Bu Sri menegaskan bahwa boleh sedikit memaksa sebagai tugas aksi nyata berliterasi dala momen Hari Ibu, Hari Kartini atau tema Kemerdekaan. Beberap sekolah punya web dan memberi kesempatan kepada guru dan siswanya untuk menulis di web tersebut.Â
Masih ada banyak pertanyaan yang pada intinya mau memberikan semangat untuk menjadikan menulis bukan sebagai kewajiban tetapi sebagai kebutuhan.Â
Sesi pada malam ini kemudian ditutup oleh Ibu Moderator dengan pernyataan yang sangat menarik: Jadi teruslah berlatih untuk menulis apapun yang kita kuasai, kita minati, kita lihat, kita alami, mengalir saja sesuai dengan rasa, cipta dan karsa. Sebelum berakhir sesi ini, Ibu Moderator meminta Ibu Sri untuk memberikan closing statement.Â
"Ingat kita punya potensi akal sehat yang belum dimanfaatkan sesuai dengan yang kita inginnkan. Tidak ada kata yang terlambat untuk terus mengupgrade diri menjadi penulis hebat. Salam literasi #Action, Action, dan Action.#
Bapak dan ibu guru hebat demikianlah resume hari kedua saya pada malam hari ini. Semoga bermanfaat bagi banyak orang.Â
Terima kasihÂ
Berkah Dalem
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H