Mohon tunggu...
Markus Kocu IPB
Markus Kocu IPB Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif S1 Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan IPB University.

Memiliki hobi membaca, menulis, dan diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Derita Kampung Ku

25 Februari 2024   11:47 Diperbarui: 25 Februari 2024   11:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika fajar menyingsing di Pagi itu aku terbangun karena kebisingan

Namun, aku berkata dalam hati ku, ah mengapa aku terbangun.

Ketika ku pandang jelas dari jendela ada deru dan peperangan.
Sekali lagi ku masih tak percaya karena karena ku kira diriku berhalusinasi

Saat kesadaran ku memuncak sadar akan kampung halaman ku
Pedesaaan ditengah hutan
Berakhir sadis karena deru dan perang.

Oh desa ku sudah kah kau menjadi debu?
Oh keluarga ku masih kah kalian berseru...

Cukup aku berseru dalam keheningan ku berduka..
Ketika perang pun usai  ku renungkan sejenak bahwa sekian lama aku berduka akhirnya keluarga ku punah.

Pikir ku mereka dipanah..
Pikir ku mereka dijarah..
Seketika ada suara selongsong peluru menembus kaki kanan ku
Aku berseru dengan sangat
Tolonglah aku, sahut ku tapi apalah daya aku menderita cedera.

Seketika itu ku disiksa bersama kawanan yang ditawan.
Sekali lagi ku sadar dan ku renungkan dalam hati ku
Saat denyut nadi ku bergetar

 Aku bertanya lagi pada diriku sendiri  sampai kapan kah derita ku berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun