Mohon tunggu...
Markus JuangCeme
Markus JuangCeme Mohon Tunggu... Guru - berlatih menulis yang baik

mahasiswa di universitas kanjuruhan malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Musim yang Jauh

3 Oktober 2020   11:11 Diperbarui: 5 Oktober 2020   10:13 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hadapan setiap detik yang jatuhLelaki memungut sepasang kenanganJauh di beranda hatinya
Wanita merangkai hujan dan waktu
Menganyamnya jadi rindu
Setelah hujan berlalu
Di musim yang baru, semua tak seperti biasanya
Jalan-jalan kini  mendadak aneh karena musim begitu gesit berubah
Segala yang terserak buru-buru terususun apik
Sungguh! tak ada yang berbekas selain jarak dan angin baru
Lelaki menampi jarak yang kotor itu jauh-jauh
Membiarkannya pergi dan berbunga di lain waktu
Ia menjerat cahaya-cahaya pagi dengan erat,
Menyimpannya untuk malam-malam yang jenuh
Ia menanti hari hari yang jernih
Saat mereka tak lagi mendiskusikan masa lalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun