Mohon tunggu...
Markus Eko Susilo
Markus Eko Susilo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perjalanan = > Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cantik atau Ganteng???

29 Juli 2014   09:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:57 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecantikan atau kegantengan itu relatif [ujar seorang teman kepadaku] Benar. Benar sekali. Cantik atau ganteng itu relatif. "Sangat relatif" [sahutku kembali]

Lantas kemudian, kenapa kecantikan atau kegantengan itu relatif??? Kenapa yaaaa bisa relatif??? [Hayoooo kenapa???]
[he..he..he]

Bisa ga yaaa kecantikan atau kegantengan itu nilainya absolut???

Apakah kecantikan atau kegantengan itu bisa disamaratakan untuk semua orang???

Cantik atau ganteng itu ada dipikiran atau ada di objek yang kita lihat??? [Hayoooo dimana???]
[he..he..he]

Secara tidak sadar, selama ini aku berpikir bahwa kecantikan atau kegantengan itu ada di objek yang aku lihat akan tetapi setelah mencoba berfikir dan merenung kembali, aku mulai sadar dan mencoba merekonstruksi ulang cara berpikir ku yang selama ini telah keliru bahwa kecantikan atau kegantengan itu ada di dalam alam pikiranku.

Selama ini aku mengatakan "A", "B" atau "C" itu cantik atau ganteng setelah terlebih dahulu aku mencocokkannya dengan kriteria cantik atau ganteng yang ada di dalam pikiranku. Ketika kretiria cantik atau ganteng itu tidak cocok di dalam pikiranku maka objek yang aku lihat itu tidak akan ku sebut cantik atau ganteng.

Dan aku baru mengerti kenapa kita tidak pantas untuk menyebutkan seseorang sebagai "buruk rupa" karena kecantikan atau kegantengan itu hanya ada di alam pikiran kita.

Kita sama sekali tidak pantas untuk "mengata-ngatai" Mahkluk ciptaan Tuhan yang sempurna dengan pikiran kita yang kerdil ini.
Ini lah argumen yang sangat pantas untuk ku sebutkan kenapa kita tidak pantas untuk menyebutkan seseorang sebagai buruk rupa.

"Hargai orang sebagaimana kita hendak dihargai"

Satu lagi yang selama ini membuatku keliru dalam memandang kecantikan atau kegantengan adalah dengan mandasarkan ukuran kegantengan atau kecantikan itu pada kriteria duniawi. [Ctt penting : Perlu diingat bahwa para pengusaha/kaum ttt sedang berusaha untuk menstandarkan ukuran/kretria cantik atau ganteng. Hal ini dilakukan untuk kepentingan diri/kelompok mereka sendiri. Ketika kita bisa terpengaruh terhadap hal ini, maka yang terjadi adalah kita (sama sekali) tidak mengagnggap diri kita bernilai. Kita tidak menjadi pribadi yang bernilai (tidak menghargai diri sendiri/tidak bersyukur) dan cenderung untuk menyalahkan "nasib"]

Kecantikan atau kegantengan yang HAKIKI nilainya tidak pernah relatif, akan tetapi absolut. Karena kecantikan dan kegantengan yang hakiki ini tidak ada/tidak berasal dari dalam alam pikiran kita akan tetapi ada di dalam diri objek yang kita lihat-aku menyebutnya dengan kecantikan atau kegantengan yang menyembur di dalam diri seseorang [inner beuaty]

Mari kita mengenal dan memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang cantik dan ganteng di mata Tuhan. Kalau Tuhan sang Pencipta Kehidupan melihat kita sebagai pribadi yang ganteng dan cantik maka sempurnalh hidup ini.

Salam Damai dari Negri Sebrang  :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun