Tanaman bakau (rhizophora), adalah tanaman yang hidup di daerah perairan air payau atau biasanya kita temui di tepi-tepi pantai. Tanaman bakau atau hutan mangrove ini sangat berfungsi sebagai penjaga atau menghindari terjadinya abrasi pada garis pantai dari terjangan ombak.Â
Selain itu, hutan mangrove atau tanaman bakau ini juga menjadi tempat tinggal habitat hewan yang ada di tempat tersebut, contohnya seperti kepiting, udang dan lain-lain. Di daerah saya kabupaten mempawah, masyarakat lokal juga mengolah tanaman bakau, yang mereka olah dari tanaman bakau ini adalah buahnya yang dapat di jadikan sebagai pewarna kain batik alami.Â
Langkah-langkah pembuatan pewarna batik alami dari buah bakau tersebut adalah ambil buah bakau dari pohonnya, jemur lah buah bakau tersebut dibawah sinar matahari langsung sampai berubah warna kecoklatan.
Setelah itu rebuslah buah bakau yang telah di jemur tadi dengan air biasa selama kurang lebih 4 sampai 5 jam sampai air rebusan berubah menjadi warna kecoklatan, ambil air rebusan buah bakau tersebut dan disaring, diamkan beberapa menit agar air rebusan buah bakau tersebut tidak terlalu panas.
Setelah air rebusan buah bakau atau yang sudah menjadi cairan pewarna batik tersebut sudah siap di aplikasikan digunakan menjadi pewarna kain batik alami. Tidak hanya buahnya saja, batang tanaman bakau ini pun juga dapat di manfaatkan sebagai pengganti kayu bakar jika sudah tidak ada kayu lainnya.Â
Hutan mangrove atau tanaman bakau ini tidak hanya melindungi garis pantai dari abrasi dan dimanfaatkan buah dan batangnya, tetapi juga dapat di jadikan tempat wisata alam yang indah seperti di daerah saya kabupaten mempawah, provinsi kalimantan barat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk teman-teman semua terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H