"Surga ditelapak kaki ibu itulah hadist Nabi Muhammad saw", begitulah bunyi sebaris lirik lagu anak-anak milik yang dipopulerkan oleh Dhea Ananda.
Allah swt berfirman dalam Al Qur an;
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (QS. An Nisa: 36).
Amal apa yang paling dicintai Allah 'Azza Wa Jalla?". Nabi bersabda: "Shalat pada waktunya". Ibnu Mas'ud bertanya lagi: "Lalu apa lagi?".Nabi menjawab: "Lalu birrul walidain". Ibnu Mas'ud bertanya lagi: "Lalu apa lagi?". Nabi menjawab: "Jihad fi sabilillah". Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam beberapa ayat Al Qur an kewajiban untuk mentaati Allah dan rasulnya di ikuti dengan kewajiban berbakti kepada orang tua. Orang tua yang telah banyak berkorban untuk anak-anaknya. Kedua orangtua yang telah membesarkan kita dari tidak bisa apa-apa hingga menjadi dewasa. Dalam hal ini terutama ibu begitu banyak berkorban untuk sang anak yang dicintainya. Mulai dari mengandung, menyusui siang dan malam, mengasuh, mengajari dan mendidiknya.
Dimulai dari saat mengandung, dari awal kehamilan pun seorang ibu sudah mulai berkorban. Ada banyak ibu yang merasakan mu dan makan tak enak sementara perut harus tetap diisi demi janin yang dikandungnya. Setelah dipaksakan makan terkadang muntah kembali hingga tubuhnya lemas.
Setelah mual hilang berganti pengorbanan ketika bayi yang dikandungnya mulai aktif bergerak. Ketika kandungan sudah mulai membesar bukan hanya dia harus bersabar saat berat tubuhnya mulai bertambah dan jalan tak lagi lincah. Saat istirahat di malam hari juga tak senyenyak seperti saat tak ada bayi dalam perutnya. Tak bebas lagi berguling kekanan atsu kekiri.
Setelah lahir seorang ibu akan dengan segenap jiwa dan raganya, dengan cinta yang begitu besar akan merawar bayinya hingga besar, mendidik, berkorban apa saja demi anaknya.
Begitu besarnya pengorbanan seorang ibu untuk anaknya, maka sepantasnya seorang anak diwajibkan berbakti pada ibunya. Ada beberapa hadist Rasulullaah saw yang memuliakan ibu salah satunya berbunyi seperti berikut;
“Dari Abu Hurairah, dia berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”
Raja dangdut indonesia Rhoma Irama, juha memuliakan ibu dalam salah satu lagunya yang berjudul keramat. Sebaris lirik yang paling kena dihati adalah "doa ibu dikabulkan Tuhan, kutukannya jadi kenyataan. "
Begitu mulianya seorang ibu sehingga siapa saja yang memuliakan ibunya akan dilimpahkan keberkahan oleh Allah swt, tak pandang orang itu muslim yang taat atau tidak. Bahkan ketika ibunya berbeda akidah kita wajib menghormati.
Seseorang baik itu dia orang yang bertaqwa atau tidak, muslim atau tidak ketika dia memuliakan ibunya dia akan dimudahkan jalan rezekinya, jalan jodohnya di dunia. Memang ketika kita berbakti atau durhaka kepada orang tua balasan dari Allah swt akan disegerakan. Tak perlu menunggu lama, kita akan langsung mendapatkan balasannya.
Kisah pemuda yang dijumpai nabi sulaiman di dalam kubah dari permata. Pemuda yang merawat ibunya ketika sakit, dengan tulus dan telaten, ibunya berdoa agar putranya di anugerahi Allah tempat yang indah bukan di bumi bukan pula di langit. Dan Allah pun mengabulkan doa ibunya. Pemuda itu di seberi tempat tinggal sebuah kubah dari permata, di dalamnya dia di berikan rezeki oleh Allah swt.
Begitu pula kisah Uwais Al Qarni, seorang pemuda dari zaman yang begitu mencintai ibunya. Beliau membeli anak lembu di gendongnya sambil berjalan bolak balik ke atas bukit demi melatih ototnya supaya kuat.
Ketika berat lembunya sudah mencapai 100 kg, diapun merasa telah kuat dan akhirnya dia gendong ibunya berjalan dari yaman ke mekkah untuk memenuhi keinginan ibunya bisa menjalankan wuquf di arafah. Belia di beri ganjaran oleh Allah penyakit belang di tubuhnya hilang seketika dan saat beliau wafat begitu banyak orang yang berebut ingin memandikan, mensholati hingga menguburkannya. Diperkirakan mereka yang memandikan hingga memakamkan beliau itu para mara malaikat yang dikirim Allah swt.
Dua kisah di atas adalah kisah yang sangat menyentuh yang dikisahkan oleh Rasulullah saw, para sahabat serta para ulama. Ada juga beberapa contoh manusia jaman sekarang yang sukses duniawi berkat kecintaannya pada ibunya. Agnes Monica dan Raffi Ahmad adalah dua dari sekian banyak contoh orang sukses duniawi yang mengutamakan ibunya.
Banyak juga masyarakat Tionghua di indonesia yang sukses dan begitu hormat pada ibunya. Begitulah tak pandang suku ataupun agama dan tingkat ketaqwaan, Allah akan memudahkan jalan hidupnya ketika mereka mencintai ibunya.
Dua orang terdekat saya juga usahanya berjalan lancar karena berbakti pada ibunya. Yang pertama suami dari keponakan saya, sukses jadi sales kain karena sangat berbakti pada ibunya. Yang kedua teman kerja saya dulu dia sangat mengutamakan kepentingan ibunya. Kini dia dan suami punya usaha laundry yang cukup sukses untuk ukuran orang yang hanya lulus smk dan smp. Terbukti kesuksesan duniawi tidak melulu bergantung dari tingkat pendidikan
Untuk mencapai kesuksesan di dunia ini, lancar rezeki, sukses usaha, jodoh lancar tak perlu pergi ke dukun atau makam keramat. Mungkin juga tak perlu sekolah tinggi -tinggi. Tak perlu ilmu bisnis yang rumit. Cukup memuliakan ibu insyaAllah dimudahkan jalan kita.
Demikian tulisan dari saya, semoga bermanfaat, untuk semua kaum ibu, selamat hari ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H