Mohon tunggu...
Marketing Kitchen
Marketing Kitchen Mohon Tunggu... -

Marketing Kitchen! Gak tau kenapa, tiba-tiba kata itu muncul ketika saya mencari nama untuk blog baru ini. Dalam bayangan saya, dapur itu tempat dimana orang sibuk untuk membuat sebuah masakan yang enak. Terkait dengan masakan. Umumnya seorang chef akan mencampurkan berbagai macam bumbu dan pelengkap kedalam bahan utama supaya menghasilkan komposisi yang terlezat bukan? Nah analogi itu yang coba-coba saya gunakan disini. Dari kecil (SMP akhir Tepatnya) saya sudah sangat senang dengan Marketing. Untuk itu tentu saja Marketing adalah bahan dasar yang akan saya pakai dalam memasak. Tapi dari awal mengenal “Si Marketing” ini, saya yakin rasanya kok ada yang kurang ya, kalau si marketing ini beroperasi sendiri. Tentu harus ada teman-temannya! Buat saya yang basic-basic sajalah, manajemen operasi, keuangan dan sumber daya manusia sebagai penyedap rasa. Terakhir tentu saja sauce dan dressingnya yang menjadi payung dari semua itu, yaitu “Kepemimpinan”. Rasanya anda tentu setuju, kalau saya katakan bahwa elemen-elemen diatas tidak bisa dibiarkan bekerja secara parsial, terpisah-pisah alias sendiri-sendiri. Bisa-bisa kaya sayur kurang garam bukan? Semuanya harus sesuai takaran dalam resepnya. Tergantung anda mau buat apa betul? Prinsip ini pula yang mungkin membuat saya secara gak sadar tertarik pada bidang-bidang lain diluar marketing. Maka dari itu jangan heran kalau nanti blog ini banyak tulisan yang topiknya diluar marketing. Nah ini masakan yang saya buat kawan! Saya buat dengan sepenuh hati, sambil lirik buku resep kanan kiri. Soal enak atau engga, ya itu relatif ya….hehehe. Lidah orang kan beda-beda gan! Selamat Menikmati

Selanjutnya

Tutup

Money

Creating Strong Differentiation

27 April 2014   20:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai janji, minggun ini kita akan membahas bagaimana membangun differensiasi yang kuat untuk produk anda.

Di minggu lalu, kita telah mengetahui bahwa prinsip differensiasi adalah make your product distinctive but keep it relevant, dengan mengintegrasikan Point of differentiation dan point of parity. Sesungguhnya ada 3 aspek yang bisa menjadi point pembeda anda dengan pesaing.

Pertama adalah content, disini berarti anda mempertajam unique selling point anda pada sisi kualitas. Jika anda berbisnis siomay, dan anda menggunakan ikan dan udang nomer satu itu differensiasi anda. Atau jika siomay anda dimasal dengan cara dibakar, bukan dikukus seperti biasanya, itu juga differensiasi anda. Intinya sisi content, berarti amda mencari aspek unik dari sisi produk berikut tawarannya.

Kedua adalah context, yaitu pembeda dari sisi bagaimana anda mengemas dan menyampaikan tawaran atau produk anda. Dalam kasus siomay tadi, mungkin anda menjual nya dengan cara menggunakan baju setelan berwarna pink lengkap dengan gerobak dan sepeda dengan warna yang sama. Pernah dengar cerita siomay pink tersebut? Banyak yang ingat bukan? Padahal pendagang siomay di negara ini jumlahnya ribuan, kenapa yang diingat hanya bapak itu? Jawabannya adalah karena dia berbeda!

Aspek yang bisa jadi point pembeda ketiga adalah infrastruktur, kalau anda tidak mampu menciptakan produk superior yang berbeda dari pesaing, tidak memiliki ide kreatif untuk membedakan diri anda dengan pesaing, anda bisa tampak berbeda dengan memperhatikan aspek infrastruktur ini. Infrastruktur disini berarti anda fokus di aspek selain konten dan konteks, yaitu people, process dan teknologi.

Misalnya anda jualan siomay biasa dengan cara yang biasa pula. Tapi pelayanan anda ramah, proses anda cepat dan bersih, anda masih punya kesempatan untuk tampil berbeda.

Ketiga aspek differensiasi konten, konteks dan infrastruktur jika bisa diterapkan sekaligus tentu akan menghasilkan impact yangnluar biasa. Asal satu saja catatan yang harus diingat. Relevansi!

Minggu depan adalah pembhasan terakhir dari topik differensiasi. Kita akan bicara bagaimana tips yang lebih praktis untuk menemukan differensiasimu.

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun