Mohon tunggu...
DT Peduli
DT Peduli Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Digital Marketing

Memberikan peluang beramal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mariana, Perempuan Tangguh Sukses Geluti Usaha Tempe

27 Mei 2024   10:27 Diperbarui: 27 Mei 2024   11:13 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RIAU - Mariana merupakan salah satu penerima manfaat program Produksi Tempe dari MTT Sumbagteng dan DT Peduli Riau yang sukses menggeluti usaha tempe.

Perempuan tangguh berusia 44 tahun ini berdomisili di RT/RW 01/01, Desa Pematangduku Timur, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis memiliki usaha tempe sejak tahun 2014 lalu. Selama itu pula, usaha tempe yang Ia jalankan bersama suaminya mampu menopang kehidupan keluarganya selama 7 tahun.

Namun, usahanya sempat berhenti pada tahun 2022 sejak suaminya dipanggil sang khalik dengan meninggalkan empat orang anak-anak yang masih menempuh pendidikan. Sejak saat itu, Ibu Mariana tidak dapat berjualan lagi dikarenakan tidak ada modal serta kendaraan untuk menjajakan tempenya.

"Dulu saya jualan tempe satunya seharga Rp 500, jualan pun tidak diambil pedagang seperti sekarang, saya berkeliling sama bapak pakai keranjang sayur dari kampung ke kampung," katanya saat ditemui pada bulan Ramadhan 2024.

Pada pertengahan tahun 2023, Ibu Mariana memulai kembali menggeluti usaha tempenya dari bantuan modal usaha yang diberikan oleh DT Peduli Riau dan MTT Sumbagteng. Ibu Mariana berhasil mengembangkan kembali usaha tempenya dan memiliki karyawan untuk membantunya.

Bantuan modal usaha digunakan untuk membeli kebutuhan peralatan dan bahan baku pembuatan tempe.

"Kalau dulu masih manual, digiling dengan kaki, kedelainya diinjak-injak dalam wadah bak. Berkat modal usaha dari MTT Sumbagteng dan DT Peduli Riau, sekarang menggunakan mesin penggiling yang lebih mudah dan higenis," jelasnya.

Dari berjualan tempe pendapatan Ibu Mariana mencapai Rp 3.000.000 perbulan, meningkat dibandingkan sebelumnya. Dalam perhari, produksi tempe mencapai 200-300 bungkus, belum termasuk dengan tempahan bisa mencapai 600 bungkus perharinya.

Bu Ana bersyukur dengan usaha tempe ini, Ia dapat menopang kehidupanya bersama anak-anaknya dan membuka lapangan kerja untuk orang lain, meskipun baru satu tahun dijalankan.

"Terima kasih DT Peduli Riau dan MTT Sumbagteng atas bantuannya. Alhamdulillah, sekarang sudah ada anak-anak sekolah yang datang ke rumah untuk belajar buat tempe, istilah sekarang jadi bahan penelitian dari sekolah, seingat saya sudah ada 3x kunjungan ke rumah saya" pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun