Toleransi Kepada Asisten Rumah Tangga

Toleransi Kepada Asisten Rumah Tangga

Oleh : Azizah Nururrohmah

Hai guys, mau tanya nih, kalian waktu kecil punya bibi atau yang suka bantu-bantu di rumah ga ?. Pasti ada diantara kalian yang dulunya punya atau sampai sekarang.

Tapi ngomong-ngomong tentang asisten rumah tangga, tahun lalu ada peristiwa yang menggegerkan warga +62 yaitu ada seorang majikan yang mengurung pembantunya di dalam rumah. Namun, untung saja itu disadari para warga dan akhirnya majikannya ditangkap. Ihhh ngeri banget ya, kok bisa begitu. Semoga kita dihindari dari hal seperti itu, aamiin.

Rasulullah SAW bersabda:

"Mereka (para pembantu) adalah saudara-saudara kalian yang Allah jadikan di bawah kekuasaan kalian. Maka, barang siapa yang saudaranya berada di bawah kekuasaannya, hendaklah ia memberinya makan seperti apa yang ia makan, memberinya pakaian seperti apa yang ia pakai, dan janganlah kalian membebani mereka dengan pekerjaan yang mereka tidak sanggup melakukannya. Jika kalian membebani mereka, maka bantulah mereka." (HR. Bukhari, no. 30; Muslim, no. 1661)

Ada riwayat dari Koysi bin A'sim : ketika dia duduk pada suatu hari di rumahnya, Tiba-tiba datang pembantu yang membawa tusuk sate. Tusuk sate itu ternyata terjatuh dan mengenai anaknya sampai mati, lalu pembantu itu terkejut dan Koysi berkata "Jangan khawatir aku memaafkan kamu dan memerdekakan mu karena Allah Ta'ala".

Waahhh, MasyaAllah keren banget ya cerita di atas yang memiliki toleran terhadap pembantunya sangat tinggi. Semoga kita bisa berakhlak dengan baik kepada sesama atau lingkungan sekitar.

Dalam sebuah hadits dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya mereka adalah saudara kalian, Allah menjadikan mereka di bawah kekuasaan kalian. Maka barang siapa yang memiliki pembantu, berilah ia makanan dari apa yang kalian makan dan berilah pakaian dari apa yang kalian pakai. Janganlah kalian memberatkan mereka dengan pekerjaan, dan jika kalian memberatkan mereka, maka bantulah mereka." (HR. Bukhari, no. 2545; Muslim, no. 1661)

Wallahu a'llam Bishawab