Sama dengan epistemologi iman dan Islam, bahwa iman adalah cerminan keyakinan seseorang atas harapan keselamatan, kemudian diimplementasikanlah harapan keselamatan itu melalui perilaku amal Islami.
Ketika semua pihak memiliki common-sense yang sedemikian ini, tentu saja penyedia jasa joki dan penggunanya tidak akan jadi melakukan "transaksi". Harus diakui, bahwa sejarah manusia itu memang sangat lengkap dan kesemuanya telah, sedang dan akan terus menjadi pelajaran berharga bagi siapapun yang bersedia menerimanya.
Dalam sejarah Islam, bahwa Iblis pernah menawarkan "perjokian" atas keindahan dan kelezatan "khuldi" kepada Adam dan Hawa. dan terbukti rayuan si Joki Iblis diterima oleh Adam dan Hawa. Kemudian, Adam dan Hawa tidak pernah membayangkan bahwa akibat perilaku mereka, berakibat atas murka Allah, dan memaksa mereka keluar dari surga.
Akankah kita mengambil pelajaran berharga ini?
Selamat menyimak dengan Common-Sense masing-masing!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H