Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Menemukan Ide atau Topik Penelitian untuk Skripsi?

12 Februari 2023   19:15 Diperbarui: 14 Februari 2023   03:54 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa mengerjakan skripsi (SHUTTERSTOCK)

Menulis tugas akhir atau menulis skripsi adalah tugas yang sulit bagi sebagian mahasiswa S-1. Namun yang lebih sulit adalah memilih topik penelitian, apalagi menemukanya. Kegiatan ini membutuhkan banyak waktu dan terkadang imajinasi Anda tidak sesuai keinginan Anda.

Dari mana ide untuk menemukan topik penelitian berasal?
Banyak sumber yang dapat digunakan untuk menghasilkan ide dalam menemukan topik penelitian. Ide untuk penelitian dapat berasal dari sumber internal dan eksternal. Sumber internal meliputi pengalaman dan pengamatan, sedangkan sumber eksternal meliputi sumber tekstual dan diskusi terkait tema khusus yang menjadi fokus peneliti.

Untuk mahasiswa S1, menemukan ide, atau topik, atau novelty (topik baru yang belum pernah diteliti) itu sungguh terkadang melelahkan. 

Namun tulisan ini berupaya untuk mengajak Anda berselancar dengan santai agar Anda terbimbing untuk menemukan ide atau topik penelitian yang menjadi minat Anda. 

Dalam hal menemukan topik penelitian, maka minat, pengetahuan, dan keinginan untuk menemukan solusi untuk masalah yang teridentifikasi, akan menginspirasi menuju ditemukannya ide-ide penelitian. 

Peneliti akan dapat menghasilkan lebih banyak ide penelitian jika mereka tetap berpikiran terbuka dan melakukan banyak eksplorasi melalui berbagai pendekatan terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian yang sedang bergelayut di otak mereka. 

Jadi, tidak akan mungkin kita menemukan ide, topik atau pertanyaan penelitian, jika kita tidak memiliki pengetahuan awal tentang apa yang akan kita teliti. 

Maka, sebaiknya Anda berselancar dalam imajinasi ide Anda, perkaya terlebih dahulu pengetahuan tentang sebuah konsep. Baru kemudian, Anda akan terbawa kepada ide baru yang relatif inovatif, kreatif, aktual, penting, relevan dan bermanfaat.

A good research topic is specific, manageable, and easily divided into sections (topik penelitian yang baik itu harus spesifik, dapat diatur (dilakukan), mudah dikembangkan kepada beberapa bagian kecil dan mudah dijelaskan) 

Sebuah ide baru bisa disebut baru manakala memenuhi setidaknya enam poin kunci, yaitu: inovatif, kreatif, aktual, penting, relevan dan bermanfaat (solutif); kadang ada yang menambahkan dengan satu syarat lagi, yaitu efektif dan efisien. 

Dalam hal menemukan ide baru penelitian, hal yang pertama dan utama adalah memastikan bahwa diri kita ini termasuk orang kreatif dalam mempresentasikan "isi kepala" kita dengan cara menulis atau berbicara. 

Maka, tugas penting mahasiswa yang hendak menyusun skripsi adalah membaca banyak referensi, kemudian "lejitkan" imajinasi, kemudian tawarkan ide (solusi) Anda secara kreatif dan inovatif.

Maka, mengembangkan kreatifitas yang paling "unik" dalam diri kita adalah hal utama dan pertama dilakukan. 

Sumber Gambar: owlcation.com
Sumber Gambar: owlcation.com

Ingat, setiap orang punya pengetahuan dan pengalaman membaca yang berbeda-beda. Maka, bagaimana pengetahuan dan pengalaman itu menjadi batu loncatan dalam menemukan ide penelitian. 

Pastikan ide penelitian itu memang telah menjadi bidang minat Anda. Jangan melakukan penelitian terhadap apapun yang Anda sendiri tidak menguasainya. Ini sama halnya dengan "bunuh diri".

Berikut ini tips mudah untuk menemukan ide penelitian:

1. Santai dan Rileks

Kreativitas berupa ide penelitian, akan muncul ketika tubuh dan pikiran rileks. Jika ide belum ada atau belum sampai, jangan memaksakan diri, yang pada akhirnya akan membuat Anda stres. 

Kondisi seperti ini membuat kreativitas menjadi hilang. Santai saja, regangkan otot, regangkan saraf, nikmati udara segar, tarik napas, buang napas, dan mungkin Anda bisa mencoba menenangkan diri secara lebih alami. 

Keheningan memungkinkan Anda untuk berpikir. Setelah Anda menyelesaikan langkah ini, lanjutkan ke langkah berikutnya. yaitu Eksplorasi pikiran/imajinasi. 

Sumber Gambar: gsrc.ucr.edu
Sumber Gambar: gsrc.ucr.edu

2. Eksplorasi Ide (Imajinasi)

Orang pada umumnya menjalani kehidupannya berdasarkan realitas yang ada, sedangkan orang jenius menciptakan konsep yang belum pernah ada sebelumnya. Meskipun sesuatu yang ia pikirkan itu berdiri di atas konsep yang sudah ada di dalam ilmu pengetahuan.

Konsep Ibnu Rusyd berimplikasi pada kebebasan berpikir manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan dalam pendidikan Islam tanpa terkendala objek, baik eksakta maupun metafisik. Sebab, menurutnya, Alquran sendiri mendorong kebebasan berpikir. Namun, Ibnu Rusyd mengakui keterbatasan penalaran manusia.

Salah satu ide Al Jazari adalah mesin pencuci tangan otomatis yang memiliki mekanisme flush dan sekarang digunakan di toilet berupa mesin flush modern. 

Ia juga mendokumentasikan prinsip-prinsip rekayasa robotika dalam buku "Al-Jami' Bain al-'Ilm wa al-'Aml al-Nafi' fi Shinat'at al-Hiyal" (Buku Pengetahuan tentang Alat Mekanik yang Cerdik). Mana mungkin Al Jazari menemukan konsep baru itu tanpa melalui imajinasi.

Jadi berimajinasilah dalam pikiran yang rileks dan santai, maka Anda akan dapat mengaktifkan daya kreatifitas Anda.

Sumber Gambar: maxilliant.org
Sumber Gambar: maxilliant.org

3. Banyak Belajar (Membaca dan Eksperimen) dan Memperkuat Referensi

Tentunya orang yang kreatif tidak akan pernah berhenti mempelajari hal-hal baru. Jika Anda perhatikan, para ilmuwan memiliki banyak referensi untuk mendukung klaim mereka. 

Semakin banyak referensi, semakin luas pengetahuannya. Seorang desainer dan blogger ternama juga belajar, memiliki, dan mengamati banyak referensi, serta belajar dari orang-orang sebelumnya. 

Demikian pula, banyak belajar dan memiliki banyak referensi akan membantu Anda untuk memperkuat daya kreatif Anda.

Sumber Gambar: www.freepik.com
Sumber Gambar: www.freepik.com

4. Bersosialisasi dengan banyak orang yang memiliki bidang ilmu yang sama atau bisa jadi berbeda

Saat Anda bersosialisasi dengan sekelompok besar orang, ide dan kreativitas biasanya muncul. Rangsangan sederhana dapat memicu kreativitas yang luar biasa. Misalnya, Jika seseorang ingin agar ia memperoleh informasi resep obat, alamat dan nomor telepon dokter gigi terdekat dengan rumahnya, sementara ia tidak mungkin untuk mendatangi dokter tersebut karena sesuatu hal. 

Maka, dia dapat mengakses website bernama Halodoc yang memungkinkan masyarakat untuk memperoleh semacam penjelasan singkat terkait resep obat sakit giginya. Yang jelas ketika Anda berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-orang dari berbagai bidang, ide akan mengalir begitu saja.

Sumber Gambar: www.discoverphds.com
Sumber Gambar: www.discoverphds.com

5. Jika Anda Punya Sepercik Ide Apapun, Jangan Segan Untuk Mencatatnya, Kemudian Improvisasikan Ide Tersebut

Bahkan percikan ide yang dihasilkan saat berimprovisasi akan menghasilkan ide luar biasa berikutnya. Selama tidak lupa menuliskannya di secarik kertas/hp/atau apapun, jangan biarkan ide berlalu begitu saja tanpa menuliskannya. Karena bisa hilang dengan cepat.

Sumber Gambar: bbs.binus.ac.id
Sumber Gambar: bbs.binus.ac.id

Ada beberapa cara lain untuk menemukan topik penelitian:

1. Menggunakan Teknik Seperti Misalnya Pohon Relevansi (Relevance Trees) dan Analisis Morfologi Konsep (Topik)

Pohon relevansi memungkinkan Anda untuk memetakan pemikiran awal Anda tentang suatu topik dan mempertimbangkan berbagai sub-topik untuk mengidentifikasi area tertentu untuk diteliti. 

Sebagai teknik kreatif, analisis pohon relevansi dimulai dengan menerima suatu masalah sebagaimana apa adanya, kemudian memeriksanya untuk banyak kriteria sebelum memecahnya menjadi pernyataan-pernyataan individual.

Ini diulangi sampai inti masalahnya terungkap. Manfaat memecah topik menjadi bagian-bagian tertentu adalah bahwa masalah kompleks menjadi lebih mudah dipahami, seperti yang diajarkan dalam pemikiran komputasional. 

Namun, selama proses dekomposisi (memecah poin besar menjadi bagian kecil), sangat penting agar tidak ada koneksi (hubungan antar variabel) yang hilang dan tidak ada karakteristik yang dipilih secara sembarangan. 

Keuntungan lebih lanjut dari analisis pohon relevansi adalah dapat digunakan sebagai teknik kapan saja, yaitu juga dalam rapat, secara spontan dan tanpa pengetahuan sebelumnya.

Sementara, teknik morfologi adalah sebuah teknik untuk menjelaskan sebuah konsep mulai dari definisi awalnya, kemudian diuraikan menjadi beberapa pokok pikiran terkait konsep itu yang paling relevan dengan ide topik Anda.

Dengan teknik ini, Anda akan menemukan beberapa variabel yang secara langsung berhubungan atau tidak langsung berhubungan dengan ide topik penelitian Anda.

2. Membaca Penelitian Terdahulu (Sebelumnya), yang Mungkin Akan Menyebutkan Area untuk Penelitian Lebih Lanjut (Biasanya Terdapat Pada Bagian Saran Atau Rekomendasi)

Membaca makalah penelitian ilmiah bisa menjadi tugas yang rumit. 

Penting bagi Anda untuk memastikan bahwa Anda tidak hanya memahami penelitian, tetapi juga membacanya secara kritis dan mengevaluasi keandalannya. 

Berikut adalah beberapa saran untuk membantu Anda membaca, memahami, dan mengevaluasi artikel penelitian ilmiah secara efisien.

a. Membaca Abstrak

Abstrak biasanya memuat ringkasan tingkat tinggi tentang apa yang diteliti dan apa temuannya. 

b. Membaca Pendahuluan

Pendahuluan menyuguhkan konteks penelitian dengan memberikan informasi tentang bidang dan penelitian terkait sebelumnya yang mengarah ke makalah yang sedang Anda baca. 

Di dalam pendahuluan, umumnya, menjelaskan tujuan penelitian, apa yang sudah diketahui tentang topik, hipotesis yang sedang diuji dan bagaimana penelitian ini akan membantu meningkatkan pemahaman topik penelitian tersebut. 

Pendahuluan sering kali mencakup deskripsi singkat tentang frasa atau konsep kunci. Terkadang pendahuluan mencakup informasi tentang bagaimana penelitian akan meningkatkan pemahaman saat ini. 

Namun, adakalanya para penulis mencantumkannya pada bagian diskusi dan/atau kesimpulan.

c. Membaca Metode Penelitian (Method)

Metode penelitian menyuguhkan dan menjelaskan bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis, termasuk bagaimana eksperimen disiapkan dan sampel, peralatan, dan teknik apa yang digunakan. Bisa jadi, teknik statistik apa yang digunakan dalam penelitian juga dijelaskan pada bagian Metode Penelitian.

d. Membaca Temuan Penelitian (Results)

Pada bagian ini, artikel menyajikan temuan penelitian, tanpa bias atau interpretasi dari penulisnya. 

Bagian hasil (juga terkadang disebut Temuan) dalam makalah penelitian empiris menjelaskan apa yang peneliti temukan ketika mereka menganalisis data mereka. 

Tujuan utamanya adalah menggunakan data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan dalam pendahuluan, bahkan jika temuannya menantang hipotesis. 

Bagian hasil dari makalah penelitian memberi tahu pembaca tentang apa yang mereka temukan, sedangkan bagian diskusi memberi tahu pembaca apa arti temuan mereka.

Bagian hasil harus menyajikan fakta secara akademis dan tidak memihak, menghindari segala upaya untuk menganalisis atau menginterpretasikan data.

e. Membaca Bagian Diskusi

Bagian diskusi pada artikel jurnal biasanya merangkum hasil. Di sini, hasilnya ditafsirkan dan signifikansinya dijelaskan. Bagian ini merujuk kembali ke pendahuluan dan menjelaskan bagaimana penelitian yang dilakukan penulis artikel telah menjawab pertanyaan penelitian.

Tujuan dari diskusi ini adalah untuk menginterpretasikan dan mendeskripsikan signifikansi temuan penelitian dengan mengingat apa yang sudah diketahui tentang masalah penelitian yang sedang diselidiki, dan untuk menjelaskan pemahaman baru atau wawasan baru tentang masalah tersebut setelah peneliti mempertimbangkan temuan tersebut. 

Diskusi akan selalu berhubungan dengan pendahuluan melalui pertanyaan penelitian atau hipotesis yang telah diajukan dan terkait erat dengan literatur yang peneliti ulas dalam penelitiannya. 

Tetapi bagian diskusi tidak hanya mengulangi atau mengatur ulang pendahuluan; diskusi harus selalu menjelaskan bagaimana studi yang dilakukan oleh peneliti (penulis artikel) telah memajukan pemahaman pembaca tentang masalah penelitian.

f. Membaca Kesimpulan 
Bagian kesimpulan dari artikel jurnal, biasanya merangkum poin-poin utama dan temuan-temuan penelitian, signifikansi temuan-temuan tersebut bagi lapangan dan apa yang menurut penulis harus diteliti di masa mendatang berdasarkan temuan-temuan mereka saat itu melalui penelitian.

3. Brainstorming, Diskusi Atau Mengikuti Seminar Terkait Topik yang Menjadi Minat Anda

Brainstorming adalah metode kolaboratif dan kreatif yang berguna untuk menghasilkan daftar ide atau kemungkinan solusi untuk suatu masalah. Ini adalah aktivitas membangun tim yang kuat karena semua peserta dapat berperan. Setiap orang dilibatkan untuk berbagi ide mereka tanpa takut kritik. 

Brainstorming adalah diskusi kelompok besar atau kecil yang mendorong calon peneliti untuk menghasilkan berbagai perspektif atau langkah atau solusi potensial selanjutnya mengenai topik tertentu. Anda juga dapat mengikuti seminar-seminar yang relevan dengan rencana topik penelitian Anda. 

Melalui seminar, sangat mungkin Anda memperoleh perspektif baru dari para pakar, atau setidaknya akan menambah wawasan Anda terkait isu atau topik yang relevan dengan rencana penelitian Anda.

4. Membaca abstrak pada database penelitian (biasanya disediakan secara gratis melalui website repository kampus), kemudian buatlah daftar ide yang menurut Anda menarik.

Abstrak merupakan bagian terpenting dari sebuah artikel jurnal. Abstrak berfungsi untuk  memberi tahu pembaca apakah pembaca perlu membaca artikel secara lengkap atau tidak sama sekali. 

Saat Anda membaca abstrak dari sebuah artikel jurnal, mestinya Anda sendiri (selaku pembaca) harus memiliki sederet pertanyaan: 

(a). Apakah topik artikel ini relevan dengan topik penelitian saya?
(b). Apakah artikel ini dapat menjadi argumen utama dari artikel saya atau bahkan berlawanan?
(c). Bagaimana artikel ini terkait dengan artikel lain yang pernah saya baca?

Abstrak dari artikel jurnal harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan baik. Maka, kita harus berhenti membaca artikel jika tidak masuk kriteria kita. Ini dimaksudkan agar waktu kita lebih efektif dan efisien. 

Hal-hal yang harus diwaspadai dalam mengeksekusi topik penelitian:

1. Pastikan bahwa penelitian Anda harus sesuai dengan standar akademik yang disyaratkan, yang biasanya berarti memasukkan metodologi penelitian. Konsultasikan dengan dosen pembimbing Anda dan pastikan Anda telah membaca buku panduan skripsi di kampus Anda.

2. Pastikan Anda memiliki kemampuan teknis yang diperlukan, misalnya. dalam statistik atau matematika, atau jika perlu Anda harus mengikuti kursus analisis data menggunakan statistik untuk memperoleh keterampilan khusus di bidang analisis data.

3. Proyek penelitian yang Anda pilih tidak boleh terlalu sulit untuk level Anda: berhati-hatilah terhadap topik yang tidak memiliki banyak informasi yang lengkap tentangnya di perpustakaan Anda, atau yang bahasanya terlalu teknis menurut kemampuan Anda.

4. Pastikan Anda memiliki data yang cukup, ini sangat relevan jika Anda melakukan proyek berbasis lapangan, pastikan sampel Anda cukup besar.

5. Pastikan Anda memiliki keahlian yang cukup untuk mengeksekusi data, dan apakah akan ada keahlian teknis lainnya, misalnya fasilitas komputasi untuk membantu Anda memperoleh dan mengolah data.

6. Pastikan perpustakaan menyimpan data sekunder yang cukup, atau jika tidak, apakah Anda akan memiliki akses ke perpustakaan yang bagus, yang akan membantu Anda mengeksplorasi topik dengan merdeka, namun tetap mengedepankan etika akademik?

Demikianlah, menurut saya poin-poin krusial yang hendaknya diikuti oleh para mahasiswa yang merasa kesulitan untuk memperoleh ide topik penelitian skripsi mereka.

Semoga bermanfaat....!

Referensi: 1 2 3 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun