Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Setiap Abstrak Itu Highlight, Namun Tidak Semua Highlight Itu Abstrak

12 Februari 2023   00:15 Diperbarui: 12 Februari 2023   00:50 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: enago.com

Abstrak dibedakan berdasarkan fungsi dan orientasi pembacanya. Jenis abstrak dibagi menjadi dua kategori: abstrak indikatif dan abstrak informatif. 

1. Abstrak indikatif (Indicative Abstract)

Sumber Gambar: enago.com
Sumber Gambar: enago.com

adalah uraian singkat tentang suatu masalah yang terdapat dalam suatu laporan atau karya ilmiah. Abstrak indikatif diharapkan dapat menyadarkan pembaca akan isi informasi tanpa mengharuskan mereka untuk membaca seluruh isi karya ilmiah tersebut, atau meskipun karya ilmiah itu sedang dalam tahap penyusunan atau bahkan belum disusun sekalipun. Abstrak indikatif seharusnya hanya memberikan indikasi tentang ruang lingkup penulisan yang dimaksud, daripada menjelaskan semua klasifikasi.

Kapan Abstrak indikatif dibuat? Secara umum, abstrak indikatif diperlukan ketika penulisan ilmiah belum selesai, tetapi abstrak harus dimasukkan sesegera mungkin. Biasanya, ini terjadi untuk tujuan tertentu seperti simposium, seminar, atau kongres.

2. Abstrak Informatif (Informative Abstract)

Abstrak jenis ini, juga dikenal sebagai laporan miniatur dari sebuah karya ilmiah asli, berisi data dan informasi yang komprehensif tentang suatu karya ilmiah. Umumnya abstrak informatif memuat Judul, penulis, alamat korespondensi (email), afiliasi penulis, latar belakang penelitian singkat, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan analisis laporan, hasil penelitian, dan kesimpulan. 

Penulis harus menyampaikan informasi dalam abstrak informatif secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca menemukan isi karya ilmiah secara utuh hanya dengan menggunakan abstrak yang informatif.  Mengapa Panitia simposium, seminar, konggres meyakini isi abstrak informatif, padahal penelitian bisa jadi belum dilakukan, disinilah yang membedakan antara abstrak informatif dengan abstrak deskriptif. 

Bahwa abstrak informatif telah mencantumkan potensi temuan penelitian, (dan inilah yang menjadi daya tarik bagi panitia simposium, seminar, dan konggres) untuk memilihnya sebagai salah satu abstrak yang layak diterima. Bahkan pada abstrak informatif (kadang-kadang) mencantumkan kesimpulan (karena memang penelitian telah selesai dan laporan telah disusun oleh peneliti), dan bahkan telah mencantumkan rekomendasi yang signifikan atas hasil penelitian.

Ada sebuah pertanyaan, apakah mungkin dalam abstrak indikatif mencantumkan isi seperti halnya abstrak informatif? Jawabannya bisa boleh, bisa tidak, semua bergantung pada template abstrak yang dikehendaki oleh pihak pengguna abstrak. Panitia simposium, seminar, dan atau konggres biasanya telah menyediakan semcam template yang harus diikuti oleh para penulis.

Sumber Gambar: https://tressacademic.com
Sumber Gambar: https://tressacademic.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun