Bagi santri, Literasi itu seperti nafas hidup mereka
Sejak tahun 2017, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Jawa Timur) memprioritaskan rencana kerja untuk menyukseskan program Safari Gemar Membaca di Provinsi dan Kabupaten/Kota  yang diprakarsai oleh Pemerintah Pusat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat baca di seluruh kotamadya di Jawa Timur.
Memaksimalkan ketersediaan perpustakaan digital untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dari berbagai lapisan masyarakat merupakan salah satu program yang intensitasnya terus meningkat. Sampai saat ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur telah mengumpulkan sedikitnya 550 ribu koleksi buku untuk digunakan oleh para patron. Program Dongeng Anak Keliling, Program Bantuan Buku ke Puskesmas di Jawa Timur, dan Dinas Wisata Arsip untuk Anak Sekolah hanyalah beberapa contoh dari kegiatan linier selanjutnya.
Perpustakaan digital ini juga telah diakses oleh ratusan pesantren dan madrasah di lingkungan Kementerian Agama. Tranformasi digital yang digalakkan oleh kementerian Agama telah merambah ke pelosok tanah air. Telah banyak perpusatakaan digital yang dikembangkan oleh madrasah dan pesantren. ini menunjukkan bahwa tidak ada alasan bagi santri, meskipun mereka "terkurung" pagar kokoh pesantren, namun teknologi digital telah mampu mendobrak pesantren dan madrasah untuk turut bertransformasi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maka, salah besar jika ada yang menyebut bahwa santri itu kolot, tidak update, dan nir teknologi digital....!
Semoga bermanfaat...!!!!
 .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H