Mohon tunggu...
Marjani Ahmad Tahir
Marjani Ahmad Tahir Mohon Tunggu... -

Memberikan yang terbaik untuk ummat.#Dosen Universitas Widyagama Malang.Pengusaha Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prasangka Baik Jalan Pintas ke Surga

17 Juni 2016   11:39 Diperbarui: 17 Juni 2016   11:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah sebuah kemustahilan hambanya sekualitas tersebut akan memperebutkan kehidupan di dunia. Sebuah kemustahilan akan mengambil hak orang lain, justru sebaliknya yang hamba lakukan adalah memberi dan memberi. Hamba tersebut memberi karena mencontoh Allah yang kerjanya memberi dan memberi.

Memberi adalah salah satu bukti jiwa yang bersyukur, akan memaksimalkan potensi dalam diri dan mensinergikannya dengan potensi diri lainnya. Menggunakan hati (SQ/kecerdasan spiritual) sebagai pemimpin yang memimpin pikiran (IQ/kecerdasan intelektual), rasa (EQ/kecerdasan intelektual) dan tubuh (PQ/kecerdasan pisik)).

Selanjutnya kepemimpinan diri yang dikomandani oleh hati yang akan bersinergi dengan potensi di luar diri yaitu sesama manusia dan potensi alam disekitarnya yang telah ditundukkan oleh Allah untuk hambanya yang dicintai dan disayangi Yaitu manusia yang telah dicipta dengan sempurna.

PRASANGKA BAIK KEPADA SESAMA

Berhubungan dengan sesama manusia hanya satu tujuan yaitu bersinergi untuk menjalankan fungsi kekholifahan. Setiap hamba Allah tidak ada yang sama dengan kata lain setiap hamba memiliki keunikan tersendiri dan tidak ada yang sama dan memiliki tugas dan peran dengan keunikannya tersebut. Semuanya telah diatur dan ditetapkan dalam Master Plan Allah.

Hamba yang baik diibaratkan sebagai sebuah orkestra yang melibatkan banyak orang, maka tentunya akan dengan mudah menyesuaikan dirinya dalam irama kehidupan yang indah tersebut. Apapun itu bentuknya akan menghargai potensi yang dimiliki hambalainnya dan tentunya akan berfikir bila memerlukan dan akan memerlukan peningkatan potensi dalam diri setiap hamba yang akan disinergikan untuk kemaslahatan ummat termasuk dirinya.

Ibarat sebuah kue yang besar yang akan dihiasi, bilamana setiap orang yang ada tersebut diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menghiasi kue tersebut....percayalah bahwa orang tersebut akan menghiasi kue dengan indah dan yang lain pun akan menghiasi dengan keunikannya sendiri sendiri. Pasti akan menghasilkan kue yang indah dengan warna warini yang unik, dengan catatan setiap orang jujur pada nurani masing-masing dan berperan sesuai nurani masing-masing. Bukan menjadikan dirinya foto copy orang lain, bukan konsep keseragaman tetapi sebaliknya konsep keanekaragaman dengan keunikan masing-masing.

Orang seperti ini akan menghargai setiap orang dengan melihat Allah dibalik penciptaan setiap hamba, adalah kemustahilan ada orang yang menyepelekan orang lain dan  apalagi mau menjadikan orang lain seperti dirinya.

Contoh sederhana bilamana didatangi oleh pengemis, maka prasangka baiknya adalah Allah mengirim hamba tersebut untuk mengingatkan kita, ini lho saudaramu....apa usahamu untuk meningkatkan kualitas hidup mereka? Sejauhmana yang kau lakukan untuk rahmatan lil aalamiin?

Disetiap mata memandang maka banyak PR (tugas menanti) untuk diulurkan tangan secara sinergis dengan potensi lainnya untuk kemaslahatan ummat yang lebih maksimal lagi.

PRSANGKA BAIK KEPADA TAKDIR ALLAH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun