Saat sedang asyik meminum jus di kantin kala jam istirahat, tiba-tiba teman perempuanku dari kelas lain memberitahu berita itu.
      "Kak Reno di UKS?" Karena khawatir, aku sampai salah menggunakan kata panggilannya di sekolah. "Eh, maksudnya Pak Reno di UKS?"
      "Iya, tadi pas dua puluh menit sebelum jam pelajarannya berakhir, Pak Reno kelihatan pucat gitu. Kita menyuruh dia ke UKS aja, gak usah melanjutkan mengajarnya."
Kakakku sedang sakit, aku malah enak-enakkan di sini. Adik macam apa aku ini?
      "Terimakasih, ya, informasinya."
      "Iya, Rena, sama-sama."
      Tanpa menghabiskan jus yang tinggal setengah gelas lagi, aku langsung menuju ke UKS melihat Kak Reno, sebelumnya aku membeli roti dan minum untuknya. Kenapa aku tidak tahu keadaan kakak sendiri, padahal kami di satu ruang lingkup yang sama?
      Setelah tiba, aku kembali melihat adegan yang menyakitkan hati. Inka tengah berada di samping Kak Reno, memijat-mijat tangannya seperti yang Kak Reno dulu lakukan ketika kakinya terluka.
      "Bapak kalau butuh sesuatu bilang ke aku aja, ya? Aku siap bantu bapak,"
      "Iya, Inka. Terimakasih banyak, ya, udah mau bantu bapak."
      "Sama-sama, Pak. Bapak juga waktu itu udah bantu aku,"