"Vita Adikku sayang..
Tidak ada kata yang lebih indah selain kakak sayang kamu.
Tidak ada perempuan yang kakak sayangi di dunia ini selain ibu kecuali kamu.
Tidak ada seseorang yang mampu membuat kakak semangat dalam menjalani hidup ini kecuali kamu.
Kamu adalah perantara kakak untuk bisa melakukan semuanya, dan kamu adalah kesempurnaan dari segala kekurangan hidup kakak.
Maafkan kakak, Vita, kakak tidak bisa menjadi kakak yang kamu inginkan, kakak tidak bisa menjadi kakak yang sempurna buat kamu yang bisa kamu banggakan seperti yang lain.
Kakak seperti ini bukan kemauan kakak, kakak seperti ini karena takdir. Tuhan telah menakdirkan kakak terlahir dengan kondisi seperti ini.
Kakak tahu, kamu pasti malu mempunyai kakak yang cacat seperti kakak ini. kakak juga tahu, kamu pasti malu mengakui kakak di depan teman-teman kamu, karena kakak ini selalu pakai kursi roda kemana pun kakak pergi, bahkan seumur hidup Kakak harus memakainya.
Siapa, sih, yang mau ditakdirkan seperti itu? Semua orang pasti tidak akan mau, begitu juga kakak. kakak ingin bisa melangkah bersama kamu tanpa harus memakai kursi roda.
Bisa berjalan, berlari dan apapun itu yang ingin kakak lakukan di atas kaki kakak sendiri, seperti kamu dan yang lain yang bisa melakukan apa saja tanpa ada yang menghalanginya.
Kakak tidak mau membuat kamu, ibu dan ayah repot bahkan susah karena keadaan kakak ini. Tapi sayangnya Tuhan tidak mengizinkan kakak untuk bisa melakukan semua itu.