Sementara itu, Turki, Israel, dan Arab Saudi turut memainkan peran demi kepentingan mereka masing-masing, menciptakan jaringan konflik yang berlapis-lapis.
Kejatuhan Assad dan Implikasi Regional
Setelah bertahun-tahun bertahan, rezim Assad akhirnya tumbang di tangan kelompok militan yang berhasil merebut Damaskus.Â
Assad melarikan diri ke Rusia, yang selama ini menjadi sekutunya. Kejatuhan ini dapat menjadi sinyal perubahan besar di Timur Tengah. Namun, alih-alih perdamaian, kejatuhan Assad bisa memicu perebutan kekuasaan baru di Suriah.
Tanpa otoritas pusat yang kuat, kemungkinan besar Suriah akan terpecah menjadi wilayah-wilayah yang dikuasai oleh berbagai kelompok bersenjata. Ini berpotensi menciptakan medan konflik baru antara Iran, Turki, dan kelompok Kurdi, yang sudah lama berseteru.
Dampak bagi Politik Dunia
1. Rusia dan Iran: Kejatuhan Assad melemahkan pengaruh Rusia dan Iran di Timur Tengah. Rusia, yang telah menginvestasikan sumber daya besar untuk mempertahankan Assad, kehilangan pijakan strategisnya. Begitu pula Iran, yang menggunakan Suriah sebagai jalur utama untuk mendukung Hizbullah di Lebanon.
2. AS dan Sekutu: Kejatuhan Assad dapat dianggap kemenangan simbolis bagi AS dan sekutunya. Namun, stabilitas pasca-konflik menjadi tantangan besar yang memerlukan koordinasi internasional.
3. Krisis Kemanusiaan: Dengan lebih dari 500.000 korban jiwa dan jutaan pengungsi, perang Suriah telah menciptakan krisis kemanusiaan terbesar abad ini. Kejatuhan Assad tidak serta-merta menyelesaikan masalah ini, tetapi membuka peluang untuk rekonstruksi jika ada dukungan internasional.
Apa Pengaruhnya untuk Indonesia?