Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar memiliki peran penting dalam isu ini, baik secara politik maupun kemanusiaan.
Diplomasi Perdamaian: Kejatuhan Assad memberi Indonesia peluang untuk mengambil peran aktif dalam mediasi perdamaian di Suriah melalui forum internasional seperti PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Bantuan Kemanusiaan: Sebagai negara yang memiliki pengalaman menangani konflik dan rekonstruksi, Indonesia dapat memberikan bantuan teknis dan kemanusiaan untuk membantu pemulihan Suriah.
Radikalisasi Regional: Konflik Suriah telah mempengaruhi dinamika radikalisasi di Indonesia. Kejatuhan Assad harus diantisipasi agar tidak memicu lonjakan baru perekrutan militan oleh kelompok ekstremis.
Apa Sebaiknya Peran Indonesia?
1. Mendorong Dialog Damai: Indonesia bisa berperan sebagai mediator, memanfaatkan pengaruhnya di dunia Muslim untuk mendorong dialog inklusif antara pihak-pihak yang bertikai di Suriah.
2. Memimpin Rekonstruksi: Dengan pengalaman Aceh pasca-tsunami, Indonesia bisa menawarkan model rekonstruksi berbasis komunitas dan perdamaian berkelanjutan.
3. Penguatan Deradikalisasi: Pemerintah perlu memperkuat program deradikalisasi untuk mencegah dampak konflik Suriah terhadap keamanan dalam negeri.
Kejatuhan rezim Assad adalah titik balik besar dalam sejarah Suriah dan Timur Tengah. Namun, ini bukan akhir dari konflik, melainkan awal dari babak baru yang penuh ketidakpastian.Â
Dunia, termasuk Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa transisi ini mengarah pada perdamaian dan stabilitas, bukan kekacauan lebih lanjut.Â
Indonesia, dengan prinsip politik luar negerinya yang bebas aktif, memiliki peluang besar untuk menjadi bagian dari solusi global.***MG