Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rezim Assad Tumbang di Suriah, Pengaruhnya untuk Politik Dunia dan Indonesia

9 Desember 2024   17:15 Diperbarui: 9 Desember 2024   17:39 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana setelah kejatuhan rezim Assad di Suriah (Reuters)

Setelah lebih dari satu dekade perang saudara, rezim Bashar al-Assad akhirnya tumbang. Peristiwa ini menandai babak baru dalam sejarah politik Suriah dan Timur Tengah. 

Namun, kejatuhan Assad tidak serta-merta membawa kedamaian, melainkan memunculkan pertanyaan baru tentang stabilitas kawasan dan dampaknya bagi dunia, termasuk Indonesia.Sejarah Perang Saudara Suriah dan Kebangkitan Demokrasi di Timur Tengah

Perang saudara di Suriah bermula dari demonstrasi damai pada 2011 yang terinspirasi oleh Arab Spring---gelombang protes demokrasi yang mengguncang dunia Arab. 

Protes ini menuntut kebebasan politik dan penghapusan otoritarianisme di Suriah. Namun, Assad merespons dengan kekerasan brutal, memicu eskalasi konflik menjadi perang saudara.

Dalam beberapa tahun, Suriah menjadi pusat kekacauan dengan banyak aktor terlibat. Pemerintah Assad mendapat dukungan dari Rusia dan Iran, sementara oposisi dibantu oleh AS dan beberapa negara Teluk. 

Situasi diperumit dengan munculnya kelompok-kelompok militan seperti ISIS, yang menambah dimensi sektarian dan ideologis dalam konflik ini.

Negara yang Terpengaruh dan Guncangan Politik Timur Tengah

Arab Spring tidak hanya berdampak pada Suriah tetapi juga mengubah dinamika politik di Mesir, Libya, Tunisia, dan Yaman. Namun, semangat demokrasi itu banyak yang kandas. 

Di Mesir, misalnya, pemerintahan sipil hasil Arab Spring digulingkan oleh kudeta militer. Libya tenggelam dalam perang saudara, dan Yaman menghadapi intervensi asing.

Suriah menjadi episentrum konflik yang paling kompleks, dengan implikasi geopolitik melibatkan kekuatan global. Iran, sebagai sekutu utama Assad, memanfaatkan konflik untuk memperluas pengaruhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun