Kaesang, sebagai pemimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru, memang tengah menjadi sorotan. PSI dianggap sebagai partai yang berpotensi menggerus suara PDIP di kalangan pemilih muda.Â
Namun, merespons ancaman tersebut dengan langkah-langkah personal hanya akan merusak citra PDIP sendiri.
Apa Dampaknya?
Tindakan ini berisiko memunculkan kesan bahwa PDIP mulai goyah dalam menghadapi perbedaan politik dengan Jokowi dan keluarganya.Â
Dalam demokrasi yang sehat, perbedaan adalah hal biasa, dan kompetisi politik harusnya menjadi arena adu ide, bukan ajang intrik personal.Â
Langkah seperti ini justru memberikan kesan bahwa PDIP tak lagi fokus pada agenda rakyat, melainkan terjebak dalam konflik internal yang tak produktif.
Selain itu, langkah Hasto ini juga berpotensi merugikan dirinya secara pribadi. Di mata publik, ia mungkin dinilai sebagai figur yang tidak dewasa dalam menyikapi perbedaan politik.Â
Bagi partai sebesar PDIP, hal ini tentu menciptakan tantangan baru dalam mempertahankan kepercayaan publik.
Saran untuk PDIP dan Hasto
Fokus pada Isu Substantif: PDIP perlu kembali menonjolkan diri sebagai partai yang fokus pada program kerja nyata dan kebijakan pro-rakyat, bukan drama politik yang tak perlu.
Hindari Serangan Personal: Jika PDIP merasa PSI sebagai ancaman, seharusnya mereka membangun strategi politik yang berbasis ide dan program, bukan menyerang figur keluarga mantan Presiden.