Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Anak Abah dan Ahokers Bisa Bersatu?

5 Desember 2024   10:02 Diperbarui: 5 Desember 2024   10:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Abah dan Ahokers (Suara.com)

4. Dialog dan Rekonsiliasi:
Membangun dialog lintas kubu politik, baik di level elit maupun masyarakat, penting untuk meredakan ketegangan dan memulihkan persatuan. Rekonsiliasi harus menjadi agenda utama pasca pemilu atau pilkada.

5. Penguatan Peran Media:
Media harus bersikap objektif dan tidak memprovokasi polarisasi. Berita yang disajikan seharusnya mendidik, bukan memperkeruh suasana.

Masa Depan Persatuan Anak Abah dan Ahokers

Apakah persatuan antara Anak Abah dan Ahokers akan bertahan lama? Jawabannya terletak pada kemampuan kedua kelompok untuk melihat kepentingan yang lebih besar daripada sekadar pragmatisme politik. 

Jika persatuan ini hanya didasarkan pada musuh bersama, maka besar kemungkinan aliansi ini akan bubar ketika musuh tersebut tidak lagi relevan.

Namun, jika persatuan ini didasari oleh semangat demokrasi yang tulus, maka ada harapan bagi Anak Abah dan Ahokers untuk benar-benar melupakan konflik lama dan membangun masa depan politik yang lebih sehat dan inklusif.

Pada akhirnya, kedewasaan politik bukan hanya tugas elit, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Semoga momentum ini dapat menjadi langkah awal menuju demokrasi yang lebih matang dan masyarakat yang lebih bersatu.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun