Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi vs PDI-P: Siapa yang Lebih Berpengaruh di Pilkada Serentak 2024?

19 November 2024   09:18 Diperbarui: 19 November 2024   11:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang memenangkan dukungan publik di Pilkada ini akan sangat bergantung pada beberapa faktor:

Kinerja Kandidat
Publik cenderung memilih berdasarkan rekam jejak dan kapabilitas kandidat. Ridwan Kamil memiliki keunggulan sebagai pemimpin inovatif yang sudah terbukti di Bandung dan Jawa Barat, sementara Pramono Anung membawa pengalaman sebagai tokoh senior dalam pemerintahan.

Mobilisasi Mesin Politik
PDIP dikenal memiliki jaringan dan mesin politik yang kuat hingga ke tingkat akar rumput. Namun, popularitas Jokowi sebagai figur nasional masih menjadi daya tarik besar, terutama di kalangan swing voters.

Narasi Kampanye
Jika Jokowi mampu menyampaikan pesan kesinambungan pembangunan dengan jelas, ia dapat menarik simpati masyarakat yang menginginkan stabilitas dan progresivitas. Sebaliknya, PDIP perlu memperkuat narasi ideologis dan keunggulan kader untuk menjaga dukungan tradisionalnya.

Dukungan Tokoh dan Koalisi
Dukungan Anies Baswedan kepada Pramono dan Rano Karno menjadi variabel tambahan yang dapat memengaruhi hasil Pilkada, terutama di Jakarta. Anies memiliki daya tarik tersendiri di kalangan pemilih urban yang kritis terhadap pemerintahan Jokowi.

Persaingan Politik Pasca-Pilpres

Kompetisi antara Jokowi dan PDIP di Pilkada ini mencerminkan kelanjutan dari dinamika Pilpres. Jokowi, yang mendukung Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, tampak ingin menjaga pengaruh politiknya di lingkup nasional. Di sisi lain, PDIP berusaha menegaskan bahwa partai, bukan individu, adalah kekuatan utama dalam politik Indonesia.

Hasil Pilkada Serentak ini akan menjadi indikator penting siapa yang lebih berpengaruh, Jokowi atau PDIP. Jika calon yang didukung Jokowi menang, ini menunjukkan bahwa pengaruh personal mantan presiden ini masih sangat kuat, bahkan melebihi mesin partai. Sebaliknya, kemenangan PDIP akan menegaskan dominasi partai sebagai kekuatan politik utama di Indonesia.

Namun, lebih dari sekadar persaingan personal, hasil ini juga akan menentukan arah politik Indonesia ke depan---apakah lebih condong pada pendekatan pragmatis berbasis pembangunan, atau kembali pada ideologi dan loyalitas partai.

Jokowi dan PDIP adalah dua kekuatan besar yang tak terpisahkan dalam politik Indonesia. Meski begitu, persaingan antara keduanya mencerminkan pergeseran paradigma dalam cara politik dimainkan di era demokrasi modern. 

Apakah Jokowi atau PDIP yang lebih berpengaruh, jawabannya ada di tangan rakyat yang akan memilih di Pilkada Serentak 2024. Bagaimanapun, yang terpenting adalah memastikan bahwa kontestasi ini menghasilkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun