Keuntungan Demografi: Peluang dan Tantangan
Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada dana dan teknologi. Indonesia juga harus memanfaatkan keuntungan demografi---yaitu jumlah penduduk usia produktif yang melimpah---sebagai motor utama industrialisasi.
Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan besar berupa angka stunting yang masih tinggi. Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada 2023. Padahal, generasi muda yang sehat dan cerdas adalah fondasi keberhasilan hilirisasi.
Untuk itu, Prabowo menekankan pentingnya program makan bergizi gratis, terutama bagi anak-anak. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa generasi emas Indonesia tumbuh menjadi tenaga kerja yang kompeten, inovatif, dan produktif.
"Momentum ini tidak akan terulang. Jika kita gagal, kita akan kehilangan peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri maju," tambah Prabowo.
Tantangan Integrasi Program Hilirisasi
Mengintegrasikan program hilirisasi dengan kebijakan lain adalah tugas besar. Berikut adalah beberapa tantangan utama:
Sinkronisasi Kebijakan
Kebijakan hilirisasi membutuhkan dukungan dari berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Pemerintah harus memastikan koordinasi yang kuat antar-kementerian untuk mencapai tujuan ini.
Ketersediaan Infrastruktur
Hilirisasi membutuhkan fasilitas seperti pelabuhan, jalan, dan pabrik yang memadai. Pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukung aktivitas industri.
Regulasi dan Kepastian Hukum
Para investor membutuhkan kepastian hukum untuk menanamkan modalnya. Reformasi birokrasi dan regulasi yang ramah investasi harus menjadi prioritas.