Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Apakah Judi Online akan Hilang?

17 November 2024   14:17 Diperbarui: 17 November 2024   14:17 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judi online (judol) tengah menjadi perhatian serius pemerintah dan aparat penegak hukum. Tidak hanya menggerus ekonomi masyarakat, praktik ini juga menimbulkan dampak sosial yang merugikan. Langkah pemberantasan yang masif telah menunjukkan hasil. Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan penurunan transaksi judi online di Indonesia.

Pada tahun 2023, PPATK mencatat perputaran uang sebesar Rp 327 triliun terkait judi online. Namun, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan bahwa transaksi tersebut kini mengalami tren penurunan. "Ya, (transaksi judi online) ada kecenderungan menurun," ujar Ivan kepada media pada Jumat (15/11/2024). Penurunan ini tidak lepas dari upaya keras penegak hukum.

Namun, apakah penurunan ini berarti judi online bisa hilang sepenuhnya?

Mengapa Kejahatan Terorganisir Sulit Diberantas?

Belajar dari kasus-kasus kriminal lain seperti premanisme, penipuan online, pinjaman online ilegal, pungutan liar, narkoba, dan korupsi, menghilangkan kejahatan terorganisir sepenuhnya adalah tantangan besar. Meski upaya penegakan hukum sudah masif, kejahatan-kejahatan ini masih terus terjadi.

Kejahatan seperti judi online bukan lah kejahatan biasa. Mereka bergerak secara sistematis dan memiliki jaringan kuat, termasuk melibatkan oknum dari berbagai institusi. Misalnya, dalam beberapa kasus, ditemukan oknum di dalam institusi yang justru melindungi kejahatan tersebut.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pemberantasan kejahatan terorganisir memerlukan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan. Jika hanya mengandalkan razia dan operasi sesaat, para pelaku cenderung "tiarap" sementara dan kembali beraksi saat situasi mereda.

Langkah Sistematis untuk Memberantas Judi Online

Agar pemberantasan judi online lebih efektif, diperlukan langkah-langkah sistematis, baik dari pemerintah, penegak hukum, maupun masyarakat:

Penegakan Hukum Berbasis Teknologi
Pemerintah harus memperkuat infrastruktur teknologi untuk memantau aktivitas judi online. Kerja sama dengan platform digital, bank, dan operator telekomunikasi sangat penting untuk memutus jaringan finansial dan komunikasi para pelaku.

Membersihkan Oknum di Institusi Penegakan Hukum Upaya pemberantasan tidak akan maksimal jika masih ada "orang dalam" yang menjadi beking kejahatan. Oleh karena itu, reformasi institusi penegak hukum harus menjadi prioritas.


Penindakan Hukum yang Tegas dan Konsisten
Pelaku judi online, baik bandar maupun pemain, harus mendapat sanksi tegas tanpa pandang bulu. Publikasi vonis juga penting untuk memberi efek jera sekaligus edukasi bagi masyarakat.

Kerja Sama Internasional
Mengingat judi online sering kali dioperasikan lintas negara, kerja sama dengan otoritas internasional harus diperkuat untuk melacak dan menangkap pelaku yang bersembunyi di luar negeri.

Edukasi dan Literasi Digital Masyarakat
Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya judi online, baik dari sisi hukum maupun dampaknya terhadap ekonomi dan kehidupan sosial, adalah langkah preventif yang penting.

Peran Masyarakat dalam Pemberantasan Judi Online

Tidak hanya pemerintah dan aparat, masyarakat juga memiliki peran krusial dalam memutus mata rantai judi online. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Tidak Bersikap Permisif
Sikap acuh tak acuh terhadap kejahatan hanya akan membuat pelaku semakin leluasa. Jika melihat aktivitas mencurigakan, seperti promosi judi online, masyarakat harus segera melapor kepada pihak berwenang.

Meningkatkan Literasi Digital
Masyarakat perlu memahami cara kerja judi online agar tidak mudah tergoda atau tertipu oleh promosi yang menjanjikan keuntungan besar.

Membangun Komunitas yang Anti-Judi
Dukungan dari komunitas bisa menjadi kekuatan kolektif untuk menolak judi online. Ini dapat dilakukan melalui kampanye, diskusi publik, atau aktivitas sosial lainnya.

Melindungi Generasi Muda
Generasi muda adalah target utama pelaku judi online. Keluarga dan komunitas harus aktif memberikan edukasi tentang dampak negatif judi online agar anak-anak tidak terjerumus.

Pantang Menyerah

Meski judi online sulit diberantas sepenuhnya, hal ini tidak boleh membuat kita menyerah. Kejahatan terorganisir hanya bisa dilawan dengan kerja keras, konsistensi, dan sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat. Dengan langkah-langkah yang terencana dan dukungan semua pihak, kita bisa memastikan bahwa judi online semakin terpojok hingga, pada akhirnya, kehilangan tempat di Indonesia.

Selama ada kesadaran kolektif dan komitmen kuat, harapan untuk Indonesia bebas judi online tetap nyata. Tidak hanya sebuah perjuangan, tetapi juga tanggung jawab bersama.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun