Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Tandatangani Keppres Gibran Menjalankan Tugas Presiden Selama Lawatan ke Luar Negeri, Mengapa Jadi Viral?

10 November 2024   07:06 Diperbarui: 10 November 2024   07:06 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komentar semacam ini memperburuk ketegangan politik yang sudah ada.

Gibran Tidak Diperlakukan Setara di Ruang Publik

Selain kontroversi penunjukan, polemik lain muncul terkait absennya gambar Gibran di Gedung DPR. 

Sebagai Wakil Presiden, Gibran seharusnya mendapatkan pengakuan yang setara dalam simbol-simbol pemerintahan. Namun, hanya foto Prabowo yang terpampang, tanpa adanya gambar Gibran. 

Ini memunculkan dugaan bahwa ada upaya sistematis untuk menyingkirkan atau meredam eksistensi Gibran sebagai wakil presiden. 

Situasi ini membuat beberapa pengamat dan masyarakat menilai ada upaya politis yang bertujuan melanggengkan polarisasi politik antara kubu pendukung dan penentang pemerintah.


Bagi kelompok tertentu yang ingin mengobarkan kembali perpecahan politik, memanfaatkan Gibran sebagai sosok kontroversial adalah strategi yang bisa mendulang dukungan atau memantik perhatian publik. 

Cara ini mirip dengan situasi yang dialami Jokowi, yang selama satu dekade terakhir seringkali menjadi target kritik, baik yang didasarkan pada kebijakan maupun serangan personal.

Polarisasi Politik yang Mengancam Persatuan Bangsa

Fenomena ini menunjukkan bahwa ada kelompok tertentu yang ingin mempertahankan polarisasi politik untuk kepentingan pribadi. 

Polarisasi ini tidak sehat, terutama bagi bangsa yang harus bersatu untuk menghadapi tantangan besar di masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun