Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Pensiun, Jokowi Kehilangan Pengaruh Politik?

2 November 2024   06:24 Diperbarui: 2 November 2024   06:26 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Tempo

Presiden Joko Widodo, yang kini resmi pensiun dari jabatannya, tetap menjadi sosok yang menarik perhatian publik dan pengamat politik. Banyak yang memperkirakan bahwa pengaruh Jokowi akan meredup setelah ia tak lagi berkuasa, bahkan beberapa oposisi sebelumnya menyebutnya sebagai "lame duck" atau pemimpin yang tak lagi punya taji. Namun, data dan situasi di lapangan justru menunjukkan sebaliknya: Jokowi masih menjadi figur berpengaruh dengan pengakuan luas dari masyarakat.

Saat memasuki masa pensiun, Jokowi ternyata masih memiliki approval rating yang mengesankan, mencapai sekitar 80%. Angka ini mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap berbagai kebijakan yang dijalankan selama dua periode kepemimpinannya. 

Sementara banyak pemimpin yang begitu lengser kehilangan pengaruh, Jokowi justru menunjukkan daya tarik politik yang masih kuat, bahkan terus menarik para calon kepala daerah yang datang berkonsultasi atau meminta dukungan.

Faktor di Balik Popularitas dan Pengaruh Jokowi yang Tetap Kuat

Mengapa Jokowi masih begitu dihargai dan dianggap berpengaruh meski tak lagi duduk di kursi kekuasaan? Beberapa analisis menunjukkan bahwa hal ini berkaitan dengan berbagai faktor:

Keberhasilan Kebijakan - Publik yang Konkret
Sepanjang dua periode, Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang fokus pada infrastruktur dan pemerataan ekonomi. Proyek besar seperti pembangunan jalan tol lintas daerah, bandara, serta sarana transportasi umum seperti MRT dan LRT, adalah beberapa di antaranya. Ini memberikan dampak langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya di daerah yang sebelumnya kurang terakses. Pemerintahannya juga berfokus pada pemerataan pembangunan, mengurangi ketimpangan antarwilayah, yang menjadi salah satu kunci di balik apresiasi masyarakat terhadapnya.

Pendekatan Komunikasi yang Efektif  - Jokowi dikenal dengan gaya komunikasinya yang rendah hati, terbuka, dan sering turun langsung ke lapangan. Sosoknya yang dekat dengan rakyat membuat banyak orang merasa Jokowi bukan sekadar presiden, tapi "pemimpin rakyat." Cara komunikasi yang mengesankan ini membantu meningkatkan kepercayaan dan kedekatan masyarakat kepadanya. Ketika tokoh-tokoh politik seperti Ridwan Kamil, calon gubernur Jakarta, datang menemuinya, hal ini menjadi isyarat bahwa pengaruh Jokowi masih kuat dalam perpolitikan nasional.

Kemenangan Kandidat Pilpres yang Didukungnya -
Dalam pemilihan presiden terakhir, pasangan calon yang didukung oleh Jokowi berhasil memenangkan suara secara signifikan. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa rekomendasi dan dukungan Jokowi masih memiliki daya tarik kuat bagi masyarakat. Keberhasilan ini sekaligus menepis anggapan bahwa pengaruhnya akan habis begitu dirinya tidak lagi menjabat.

Pengaruh di Arena Pilkada

Di berbagai daerah, termasuk Jakarta, pengaruh Jokowi tampak mencolok ketika para kandidat dan pendukungnya datang berkonsultasi. Hal ini bukan sekadar basa-basi politik; para calon pemimpin daerah melihat dukungan Jokowi sebagai kunci yang bisa meningkatkan peluang mereka di mata pemilih. 

Bahkan PDIP, yang merupakan partai besar dengan kader kuat, secara tidak langsung masih mengakui pengaruhnya, terbukti dengan seringnya pernyataan bahwa Jokowi masih punya daya dorong dalam Pilkada.

Contoh lain adalah Ridwan Kamil, yang terlihat mendekati Jokowi dalam upayanya mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta. 

Tentu, Ridwan berharap dukungan Jokowi bisa memperkuat posisinya, terutama karena banyak warga Jakarta yang masih menghormati Jokowi sebagai negarawan yang berhasil membawa perubahan positif. 

Dalam konteks Pilkada, di mana persaingan semakin ketat, dukungan dari figur berpengaruh seperti Jokowi bisa menjadi keuntungan strategis.

Masa Depan Pengaruh Jokowi: Bertindak atau Bertahan?

Menariknya, meski tak lagi menjabat, Jokowi tetap memiliki kebebasan untuk mengekspresikan pandangannya atau mendukung calon tertentu, tanpa melanggar UU Pemilu dan Pilkada. 

Sebagai mantan presiden, Jokowi bebas melakukan aktivitas politik. Ini memberinya keleluasaan untuk menentukan sejauh mana ia akan menggunakan pengaruhnya---apakah secara aktif atau pasif hanya dengan menerima kunjungan para kandidat.

Dalam waktu dekat, kita mungkin akan melihat sejauh mana pengaruh Jokowi dapat memengaruhi hasil Pilkada di berbagai daerah. 

Apakah para calon yang mendapat restunya akan lebih unggul? Atau, akankah partai besar seperti PDIP dan kandidat-kandidat kuat lainnya tetap mampu bersaing dengan kekuatan mereka sendiri? 

Pengaruh Jokowi menjadi salah satu faktor yang akan menarik untuk disimak dalam peta politik Pilkada mendatang.

Pada akhirnya, kendati ia tidak lagi duduk di kursi kekuasaan, Jokowi membuktikan bahwa kekuatan dan pengaruh seorang pemimpin tidak harus hilang seiring berakhirnya jabatan resmi. 

Jika pengaruhnya tetap kuat dan mampu memengaruhi arah politik Indonesia ke depan, ia mungkin akan dicatat sebagai salah satu mantan presiden yang tetap berdampak bahkan setelah masa tugasnya selesai. 

Mayoritas masyarakat Indonesia, tampaknya, masih memberikan ruang besar untuk Jokowi berperan sebagai negarawan, dan ini merupakan modal berharga yang langka dalam dunia politik kita.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun