Namun, ada juga pihak yang menilai bahwa tindakan Kejaksaan Agung mungkin "tebang pilih." Mereka mempertanyakan apakah pengusutan ini akan mencakup semua yang terlibat atau justru terbatas pada beberapa nama saja, sementara aktor lain yang mungkin lebih besar tetap terlindungi.Â
Dalam hal ini, transparansi dan akuntabilitas menjadi tuntutan utama publik terhadap Kejaksaan Agung. Mereka berharap agar kasus ini tidak hanya berhenti pada satu atau dua nama, tetapi mengungkap seluruh jejaring yang terlibat di baliknya.
Apakah Tom Lembong Akan Menjadi Justice Collaborator?
Munculnya usulan agar Tom Lembong menjadi Justice Collaborator cukup menarik, sebab jika ia memilih peran ini, Lembong dapat mengungkapkan pelaku lain yang mungkin terlibat dalam kasus ini.Â
Selain itu, langkah ini juga akan menunjukkan komitmen Lembong dalam menegakkan keadilan serta membuka kemungkinan keringanan hukuman baginya jika ia berhasil mengungkapkan aktor utama di balik korupsi impor gula.
Namun, apakah ini pilihan yang menguntungkan bagi Lembong? Sebagai Justice Collaborator, ia harus siap menghadapi berbagai risiko, termasuk kehilangan kepercayaan dari rekan-rekan di lingkaran kekuasaan dan bisnis yang mungkin terlibat atau merasa terancam.Â
Namun, di sisi lain, manfaat yang dapat diperoleh juga signifikan: potensi keringanan hukuman, reputasi sebagai orang yang bekerja sama dengan hukum, dan peluang untuk "membersihkan" namanya di mata publik.
Keuntungan Menjadi Justice Collaborator bagi Tom Lembong
Jika Lembong memutuskan untuk menjadi Justice Collaborator, ada beberapa keuntungan potensial yang bisa ia dapatkan:
Potensi Keringanan Hukuman: Sebagai Justice Collaborator, Lembong berpeluang mendapat keringanan hukuman. Banyak kasus korupsi di Indonesia yang menunjukkan bahwa tersangka yang mau bekerja sama dengan penegak hukum cenderung mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
Meningkatkan Transparansi Kasus: Dengan menjadi Justice Collaborator, Lembong dapat membuka peluang bagi penegak hukum untuk mengungkap jaringan korupsi yang lebih besar di sektor impor gula, yang selama ini mungkin terlindungi oleh sistem atau koneksi politik.