Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wacana Mengembalikan Ujian Nasional, Mengulangi Kesalahan yang Sama?

31 Oktober 2024   08:33 Diperbarui: 31 Oktober 2024   09:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan Sistem Penilaian yang Fleksibel: Sistem penilaian perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah. Evaluasi berbasis proses, seperti asesmen kompetensi minimum (AKM), dapat menjadi alternatif untuk mengukur kompetensi siswa tanpa menimbulkan tekanan seperti pada UN.

Perluasan Akses Internet dan Teknologi: Di era digital, akses internet menjadi salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah perlu berinvestasi lebih untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah di daerah terpencil dapat terhubung dengan jaringan internet.

Bijak dalam Mengambil Kebijakan Pendidikan

Mengembalikan UN adalah wacana yang perlu ditimbang secara matang. Kebijakan pendidikan tidak boleh hanya menjadi eksperimen tanpa dasar yang kuat. Pendidikan menyangkut masa depan generasi muda, dan setiap perubahan yang dibuat harus mempertimbangkan dampak jangka panjang serta mengutamakan pemerataan kualitas pendidikan.

Indonesia membutuhkan kebijakan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada hasil ujian, tetapi juga pada proses pembelajaran yang holistik. 

Para pengambil kebijakan perlu lebih berfokus pada upaya menuntaskan kesenjangan kualitas pendidikan, ketimbang terus mengganti-ganti sistem yang hanya akan membebani siswa dan sekolah. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa sistem pendidikan Indonesia benar-benar berfungsi untuk mencerdaskan bangsa.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun