Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Sumpah Pemuda bagi Generasi Z: Membangun Persatuan di Era Digital

28 Oktober 2024   15:04 Diperbarui: 28 Oktober 2024   15:09 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Jawa Post

Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia memperingati hari yang sangat penting dalam sejarah bangsa---Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah deklarasi persatuan yang lahir dari kesadaran para pemuda pada tahun 1928, menyatukan tekad untuk melepaskan diri dari penjajahan dan membangun Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Peringatan ini bukan sekadar simbol, melainkan pengingat bahwa di balik kemerdekaan yang kini kita nikmati, ada kontribusi besar dari semangat dan perjuangan pemuda-pemudi Indonesia pada masanya.

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Pada tanggal 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II digelar di Batavia (Jakarta). Kongres ini merupakan puncak dari serangkaian pertemuan para pemuda dari berbagai daerah yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Para pemuda ini datang dari suku, agama, dan budaya yang beragam---ada yang berasal dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan berbagai daerah lainnya. Namun, meskipun mereka berbeda, para pemuda ini memiliki satu keinginan yang sama: terbentuknya bangsa yang merdeka.

Di akhir kongres, mereka menyatukan diri dalam ikrar Sumpah Pemuda yang berisikan tiga poin utama:

1. Bertanah air satu, Tanah Air Indonesia.

2. Berbangsa satu, Bangsa Indonesia.

3. Berbahasa satu, Bahasa Indonesia.

Ikrar ini menjadi landasan awal bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. Sumpah Pemuda menunjukkan bahwa pemuda adalah penggerak yang mampu melampaui perbedaan demi tujuan bersama. Inilah nilai yang terus relevan bagi generasi muda Indonesia, termasuk bagi Generasi Z yang tumbuh di era globalisasi dan digitalisasi.

Siapa Generasi Z?

Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, adalah kelompok yang lahir pada rentang tahun sekitar 1997 hingga 2012. Mereka adalah generasi yang tidak hanya lahir di era internet, tetapi juga sangat bergantung pada teknologi. Dengan kemajuan teknologi, Gen Z hidup dalam era informasi yang dapat diakses hanya dalam hitungan detik. Mereka terhubung dengan dunia global, tumbuh dengan nilai-nilai yang inklusif, dan seringkali memiliki kesadaran sosial yang tinggi.

Namun, di balik kelebihan-kelebihan ini, Generasi Z juga menghadapi tantangan tersendiri. Era digital yang penuh kemudahan justru dapat menggerus rasa kebersamaan dan identitas nasional. Gen Z, yang terbiasa hidup di dunia maya dan budaya global, terkadang sulit merasakan kedekatan dengan nilai-nilai tradisional bangsa. Maka, bagaimana makna Sumpah Pemuda bisa relevan bagi Generasi Z yang hidup di tengah derasnya arus globalisasi?

Makna Sumpah Pemuda bagi Generasi Z

Bagi Generasi Z, Sumpah Pemuda tetap relevan sebagai panggilan untuk menjaga persatuan di tengah keragaman yang ada. Dalam konteks modern, makna persatuan ini menjadi semakin penting. Berikut beberapa alasan mengapa Sumpah Pemuda memiliki makna yang mendalam bagi Generasi Z:

1. Menjaga Identitas Nasional di Era Globalisasi
Generasi Z adalah generasi yang sangat terbuka pada budaya luar. Melalui media sosial dan internet, mereka bisa menikmati musik K-pop, menonton serial Barat, dan mengakses tren-tren global lainnya. Namun, di tengah kebebasan mengakses budaya luar ini, penting bagi Gen Z untuk tetap memelihara identitas Indonesia. Sumpah Pemuda mengingatkan mereka untuk tetap bangga dengan bahasa, budaya, dan identitas bangsa, meskipun terbuka pada keberagaman budaya global.

2. Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Solidaritas Antarbangsa
Dalam Sumpah Pemuda, terdapat nilai untuk bersatu melampaui perbedaan. Generasi Z, dengan segala kemudahan akses informasi dan ruang untuk bersuara, bisa mengangkat isu-isu sosial secara efektif. Gerakan-gerakan sosial yang diinisiasi anak muda di media sosial, seperti kampanye lingkungan atau advokasi hak asasi, adalah bukti nyata bahwa nilai persatuan ini hidup dalam diri mereka. Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa perjuangan mencapai kebaikan bersama perlu dilakukan dengan semangat persatuan.

3. Mengatasi Tantangan Era Digital
Di era digital, Generasi Z rentan terhadap polarisasi dan informasi yang bisa memecah belah persatuan. Hoaks dan ujaran kebencian sering kali muncul dan menimbulkan perpecahan di dunia maya. Nilai-nilai Sumpah Pemuda menjadi sangat penting untuk membantu Gen Z menyadari bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua suku, agama, dan golongan. Generasi Z perlu menghidupkan kembali semangat persatuan ini untuk mencegah terjadinya polarisasi yang berpotensi merusak bangsa.

4. Meningkatkan Keterlibatan dalam Pembangunan Bangsa
Salah satu kekuatan Generasi Z adalah kemampuan mereka dalam berinovasi dan berkreasi. Di era ini, peluang untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa semakin terbuka luas melalui platform-platform digital. Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap bangsa. Dengan semangat ini, Gen Z diharapkan dapat memanfaatkan keahlian teknologi mereka untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa, mulai dari inovasi bisnis, inisiatif lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat.

Relevansi Sumpah Pemuda dalam Dunia yang Terus Berubah

Sumpah Pemuda mengandung pesan abadi tentang persatuan yang selalu relevan, meskipun konteks zaman terus berubah. Untuk Generasi Z, yang menghadapi tantangan di era yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya, nilai-nilai Sumpah Pemuda tetap bisa menjadi pegangan. Dalam era di mana identitas budaya dan jati diri sering kali menjadi kabur, Sumpah Pemuda menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dalam keberagaman.

Generasi Z memiliki peran untuk melanjutkan perjuangan para pemuda di masa lalu, bukan lagi dengan mengangkat senjata, tetapi dengan memperkokoh rasa cinta tanah air di tengah peradaban digital. Mereka perlu melihat Sumpah Pemuda bukan hanya sebagai peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai inspirasi untuk berkontribusi pada kemajuan Indonesia.

Menghidupkan Semangat Sumpah Pemuda di Hati Generasi Z

Menghidupkan semangat Sumpah Pemuda bagi Generasi Z dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti bangga menggunakan bahasa Indonesia di media sosial, mempelajari budaya lokal, atau mendukung produk-produk karya anak bangsa. Gen Z juga bisa terlibat dalam kegiatan sosial yang membawa manfaat bagi sesama, menumbuhkan solidaritas antarsesama warga negara, dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi bagi masalah sosial.

Dengan cara-cara tersebut, Generasi Z tidak hanya akan mengenang Sumpah Pemuda sebagai bagian dari sejarah, tetapi juga sebagai identitas yang akan terus hidup di dalam diri mereka. Sumpah Pemuda adalah warisan yang mengajarkan bahwa perbedaan adalah kekuatan, dan Indonesia hanya akan kuat ketika seluruh elemen bangsa bersatu. Mari, jadikan Sumpah Pemuda sebagai inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama, sebagai pemuda yang merdeka, kritis, dan berjiwa nasionalis.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun