Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mobil Dinas Menteri dan Eselon I, Kemandirian Kendaraan Buatan Lokal?

28 Oktober 2024   12:15 Diperbarui: 31 Oktober 2024   13:28 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan kepada masyarakat yang menunggu di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Pelantikan Presiden Prabowo Suboianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rakadihadiri oleh pejabat tinggi negara dan perwakilan dari negara sahabat. (Foto: KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA 

Presiden Prabowo Subianto kembali mencuri perhatian dengan kebijakan barunya yang progresif dan berorientasi pada kemandirian nasional. 

Dalam langkah tegas ini, ia menginstruksikan agar semua menteri dan pejabat eselon I di Kabinet Merah Putih meninggalkan mobil impor, seperti Toyota Alphard, dan beralih ke kendaraan dinas buatan dalam negeri, yakni kendaraan produksi PT Pindad.

Instruksi ini dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dalam acara Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada pada 28 Oktober 2024. 

Dalam acara tersebut, Anggito mengatakan bahwa mulai minggu depan, ia akan mulai menggunakan "Maung," kendaraan hasil karya PT Pindad yang dikenal tangguh dan dirancang untuk kebutuhan operasional militer dan sipil.

"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad karena Pak Prabowo sudah bilang minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I sampai sama menteri," ungkap Anggito.

Menelusuri Makna Kebijakan Ini

Langkah Prabowo ini menyiratkan komitmen kuat terhadap penguatan industri otomotif nasional. Sudah lama masyarakat Indonesia menginginkan peningkatan penggunaan produk-produk dalam negeri, baik dalam sektor publik maupun swasta. 

Tak hanya sekadar peralihan kendaraan, kebijakan ini mencerminkan dorongan serius untuk menciptakan rantai pasok lokal yang tangguh serta mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri.

Lebih dari itu, jika kebijakan ini diperluas menjadi kendaraan dinas yang mengadopsi energi hijau atau bahkan beralih ke kendaraan listrik, dampaknya akan lebih signifikan dalam mendukung program pemerintah terkait kemandirian energi dan komitmen terhadap lingkungan. 

Mobil listrik buatan lokal, misalnya, akan mengurangi emisi karbon dan menunjukkan dukungan konkret pemerintah terhadap agenda energi bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun