Tantangan Projo Menuju Masa Depan
Apa pun pilihan yang diambil Projo, tantangan utamanya adalah menjaga eksistensi dan relevansi di era pasca-Jokowi. Menjadi partai politik atau tetap sebagai ormas memiliki pro dan kontra masing-masing. Jika menjadi partai, Projo harus bersiap dengan konsekuensi finansial, struktural, dan tantangan politik lainnya. Sementara, jika tetap sebagai ormas, mereka harus mencari cara untuk terus eksis tanpa harus bertumpu pada kepentingan politik sesaat.
Kedua pilihan ini tentu perlu dipikirkan matang-matang oleh Jokowi dan para pemimpin Projo. Jika Jokowi ingin tetap memiliki pengaruh dalam perpolitikan nasional, maka transformasi Projo menjadi partai politik bisa menjadi sarana baru untuk mengokohkan pengaruhnya. Namun, perlu diingat, untuk bisa bertahan lama, Projo harus membangun identitas yang lebih luas, dengan tujuan-tujuan yang tidak hanya bergantung pada popularitas Jokowi semata.
Jika salah satu prinsip Jokowi adalah memajukan politik yang bersih dan berorientasi pada rakyat, maka keputusan ini juga harus mencerminkan prinsip tersebut. Apakah Projo siap menjalani peran baru sebagai partai politik, atau tetap berfungsi sebagai ormas yang independen, akan menjadi keputusan yang menarik untuk ditunggu. Dan, tentu saja, apa pun hasilnya, nasib Projo hingga kini tetap berada di tangan Jokowi.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H