3. Pendidikan Etika yang Lebih Intensif - Pendidikan dan pelatihan etika bagi para hakim perlu ditingkatkan. Hakim tidak hanya harus memahami hukum, tetapi juga penting untuk terus menerapkan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kejujuran.
4. Penegakan Hukum yang Tegas - Penegakan hukum terhadap hakim yang terlibat suap harus lebih tegas, dengan hukuman yang memberikan efek jera. Tak ada toleransi bagi pelanggar integritas di lembaga peradilan.
Masyarakat Harus Berani Bersikap
Dalam situasi di mana lembaga peradilan kerap tercoreng oleh kasus-kasus korupsi, masyarakat pun perlu bersikap kritis dan berani melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan dalam proses pengadilan. Upaya melawan korupsi di peradilan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Pada akhirnya, kepercayaan terhadap lembaga peradilan harus dipulihkan. Hakim adalah sosok yang seharusnya dijadikan teladan, bukan justru pelaku kejahatan yang menghancurkan harapan rakyat. Dengan langkah-langkah reformasi yang jelas dan tegas, masih ada harapan untuk mengembalikan kehormatan dunia pengadilan di Indonesia. Jangan sampai korupsi di pengadilan menjadi kenyataan pahit yang terus berulang.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H