Salah koordinasi di level ini bisa mengakibatkan birokrasi menjadi lambat, kebijakan menjadi tidak sinkron, dan pada akhirnya berdampak pada kinerja pemerintah secara keseluruhan.
Salah satu kekhawatiran utama adalah apakah kabinet ini dapat dikelola secara efektif. Mengingat visi Prabowo yang menginginkan pemerintahan yang cepat dan efisien, struktur yang kompleks ini tentu memerlukan manajemen yang kuat.Â
Prabowo, dengan karakter kepemimpinan yang tegas dan berorientasi hasil, diharapkan mampu mendorong para menteri untuk bekerja cepat dan efektif.
Reinkarnasi Menteri Era Jokowi: Keberlanjutan vs Inovasi Baru
Salah satu sorotan utama dalam kabinet Prabowo-Gibran adalah kembali hadirnya sejumlah menteri dari era pemerintahan Jokowi. Langkah ini menuai pro dan kontra.Â
Di satu sisi, keberlanjutan program-program penting dari era Jokowi akan lebih terjamin. Para menteri yang sudah berpengalaman akan dapat langsung "tancap gas" meneruskan pekerjaan yang sudah dimulai, tanpa memerlukan waktu adaptasi yang panjang.Â
Ini tentu penting, terutama dalam menghadapi tantangan besar seperti pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di sisi lain, kehadiran wajah-wajah lama ini juga menimbulkan kekhawatiran. Dengan banyaknya menteri dari era Jokowi, muncul pertanyaan apakah kabinet ini akan mampu menghadirkan inovasi segar yang diperlukan untuk menjawab tantangan masa depan.Â
Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah stagnasi kebijakan. Inovasi sering kali muncul dari wajah-wajah baru yang membawa perspektif berbeda, dan jika terlalu banyak tokoh lama, ada risiko kabinet menjadi terlalu nyaman dengan status quo.
Di sinilah peran Prabowo sebagai pemimpin baru sangat penting. Dengan karakter yang dikenal tegas dan fokus pada hasil, Prabowo diharapkan mampu mendorong para menteri untuk tidak hanya melanjutkan program yang ada, tetapi juga melakukan terobosan-terobosan baru yang relevan dengan perkembangan zaman.
Zaken Kabinet: Antara Politik dan Profesionalisme
Sebelum dilantik, Prabowo berjanji akan membentuk sebuah Zaken Kabinet---kabinet yang diisi oleh para profesional dan teknokrat, bukan hanya politisi.Â