Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemerintahan Prabowo-Gibran: Apa yang Dapat dilakukan dengan 84,1 % Dukungan Positif Masyarakat?

19 Oktober 2024   18:49 Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:24 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, Litbang Kompas merilis hasil survei yang menunjukkan tingkat dukungan masyarakat terhadap pemerintahan baru Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. Angka yang dihasilkan cukup mencengangkan: 84,1% masyarakat memberikan citra positif terhadap pasangan pemimpin ini. Di awal kepemimpinan, dukungan setinggi ini merupakan modal yang luar biasa bagi Prabowo dan Gibran, karena mencerminkan kepercayaan mayoritas masyarakat terhadap kemampuan mereka untuk memimpin dan mengelola bangsa.

Namun, seperti pepatah lama, "dengan kekuatan besar datang tanggung jawab besar." Dukungan ini tidak hanya menjadi modal, tetapi juga tantangan bagi Prabowo-Gibran. Harapan besar dari masyarakat untuk melihat perubahan nyata harus diwujudkan segera, terutama di 100 hari pertama pemerintahan---periode yang sering kali dianggap krusial untuk menilai arah dan kualitas pemerintahan baru.

Hasil Lengkap dan Analisis Litbang Kompas

Survei Litbang Kompas yang melibatkan ribuan responden dari seluruh Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat optimistis terhadap pasangan Prabowo-Gibran dalam memimpin negara. Beberapa alasan yang menjadi dasar dukungan ini di antaranya adalah kepribadian Prabowo yang dianggap tegas dan berpengalaman, serta figur Gibran yang dipandang muda, segar, dan inovatif. Kombinasi antara ketegasan dan pembaruan inilah yang diharapkan bisa membawa perubahan yang nyata.

Namun, Litbang Kompas juga mencatat adanya tantangan besar. Dari 84,1% masyarakat yang memberikan dukungan, sebagian besar menyatakan harapan mereka terhadap perbaikan ekonomi, stabilitas politik, dan kelanjutan pembangunan infrastruktur yang telah dimulai oleh pemerintahan sebelumnya, yaitu Presiden Joko Widodo. Tantangan ini menandakan bahwa, meski ada optimisme, ekspektasi masyarakat terhadap Prabowo-Gibran sangat tinggi, terutama terkait dengan janji-janji yang telah mereka sampaikan selama kampanye.

Tantangan dalam 100 Hari Pertama

Seringkali, 100 hari pertama dianggap sebagai barometer untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pemerintahan baru. Prabowo-Gibran pun harus menyadari hal ini, terutama dengan latar belakang dukungan kuat yang mereka miliki. Masyarakat tidak hanya ingin melihat kelanjutan dari program-program yang telah dimulai, tetapi juga terobosan baru yang membuktikan bahwa Prabowo-Gibran benar-benar mampu membawa perubahan.

Salah satu fokus utama tentu saja adalah ekonomi. Dengan kondisi global yang masih tidak menentu pasca-pandemi, ketegangan geopolitik, serta inflasi yang terus menghantui, langkah-langkah yang diambil dalam bidang ekonomi akan sangat menentukan persepsi masyarakat terhadap pemerintahan ini. Reformasi kebijakan fiskal, investasi di sektor riil, serta kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi domestik harus menjadi prioritas.

Di samping itu, infrastruktur yang menjadi warisan Jokowi juga harus terus dilanjutkan. Namun, tantangan bagi Prabowo-Gibran adalah bagaimana mereka bisa menciptakan nilai tambah dari pembangunan infrastruktur ini. Proyek-proyek besar, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan konektivitas nasional, harus dilanjutkan dengan efektif dan efisien.

Program 100 Hari: Bukti Nyata atau Hanya Janji?

Sejak terpilih, Prabowo telah merancang program-program untuk 100 hari pertamanya, yang sebagian besar berfokus pada stabilitas ekonomi dan kelanjutan pembangunan. Namun, masyarakat tentunya menuntut lebih dari sekadar janji; mereka ingin melihat hasil konkret yang bisa dirasakan secara langsung, terutama bagi kalangan bawah yang paling terdampak oleh ketidakstabilan ekonomi.

Salah satu sinyal positif dari pemerintahan ini adalah susunan kabinet yang telah diumumkan. Berbeda dari banyak pemerintahan sebelumnya, susunan kabinet ini tidak memicu kritik keras dari publik. Bahkan, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mencatat kenaikan setelah pemanggilan calon menteri oleh Prabowo. Ini menunjukkan bahwa pasar merespons positif kebijakan awal yang diambil oleh Prabowo.

Namun, tantangan lainnya terletak pada komposisi kabinet yang terkesan 'gemuk'. Beberapa tokoh baru yang muncul menimbulkan pertanyaan tentang pengalaman dan kemampuan mereka dalam menangani tantangan-tantangan besar yang ada. Untuk menjawab keraguan ini, Prabowo pun menggelar retreat khusus bagi para calon menterinya, memastikan ada kesamaan visi dan kohesi di antara mereka.

Pembagian Peran Prabowo dan Gibran: Harus Seimbang

Salah satu aspek krusial dalam pemerintahan Prabowo-Gibran adalah pembagian peran antara presiden dan wakil presiden. Sejarah politik Indonesia mencatat beberapa kasus di mana hubungan presiden dan wakilnya tidak harmonis, sering disebut sebagai "matahari kembar". Ada juga wakil presiden yang hanya menjadi pelengkap tanpa peran signifikan. Kondisi ini tentu harus dihindari oleh Prabowo dan Gibran.

Meskipun Prabowo memiliki hak prerogatif sebagai presiden, kehadiran Gibran sebagai wakil presiden hendaknya bisa saling melengkapi. Sebagai sosok yang lebih muda, Gibran diharapkan membawa ide-ide baru yang segar dan inovatif, terutama dalam hal kebijakan publik dan pendekatan terhadap masalah-masalah sosial yang lebih dekat dengan generasi milenial dan Gen Z. Kolaborasi yang efektif antara keduanya akan menjadi kunci kesuksesan pemerintahan ini.

Harapan Masyarakat dan Tantangan ke Depan

Dengan dukungan 84,1% masyarakat, Prabowo-Gibran memiliki peluang besar untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Namun, dukungan ini juga menuntut mereka untuk bergerak cepat dan tepat. Dalam 100 hari pertama, mereka harus mampu menunjukkan hasil nyata, bukan hanya janji.

Program-program unggulan yang dijanjikan selama kampanye harus segera direalisasikan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Masyarakat juga akan mengawasi bagaimana Prabowo dan Gibran menangani isu-isu seperti stabilitas politik, keberlanjutan pembangunan infrastruktur, serta reformasi birokrasi yang sering kali menjadi hambatan dalam implementasi kebijakan.

Semoga, dengan modal besar berupa dukungan masyarakat ini, pemerintahan Prabowo-Gibran dapat terus mengayunkan langkah menuju Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan siap menyambut era Indonesia Emas. Tantangan besar sudah menanti, tetapi dengan kerja keras dan visi yang jelas, bukan tidak mungkin harapan-harapan tersebut bisa diwujudkan.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun