Salah satu sinyal positif dari pemerintahan ini adalah susunan kabinet yang telah diumumkan. Berbeda dari banyak pemerintahan sebelumnya, susunan kabinet ini tidak memicu kritik keras dari publik. Bahkan, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mencatat kenaikan setelah pemanggilan calon menteri oleh Prabowo. Ini menunjukkan bahwa pasar merespons positif kebijakan awal yang diambil oleh Prabowo.
Namun, tantangan lainnya terletak pada komposisi kabinet yang terkesan 'gemuk'. Beberapa tokoh baru yang muncul menimbulkan pertanyaan tentang pengalaman dan kemampuan mereka dalam menangani tantangan-tantangan besar yang ada. Untuk menjawab keraguan ini, Prabowo pun menggelar retreat khusus bagi para calon menterinya, memastikan ada kesamaan visi dan kohesi di antara mereka.
Pembagian Peran Prabowo dan Gibran: Harus Seimbang
Salah satu aspek krusial dalam pemerintahan Prabowo-Gibran adalah pembagian peran antara presiden dan wakil presiden. Sejarah politik Indonesia mencatat beberapa kasus di mana hubungan presiden dan wakilnya tidak harmonis, sering disebut sebagai "matahari kembar". Ada juga wakil presiden yang hanya menjadi pelengkap tanpa peran signifikan. Kondisi ini tentu harus dihindari oleh Prabowo dan Gibran.
Meskipun Prabowo memiliki hak prerogatif sebagai presiden, kehadiran Gibran sebagai wakil presiden hendaknya bisa saling melengkapi. Sebagai sosok yang lebih muda, Gibran diharapkan membawa ide-ide baru yang segar dan inovatif, terutama dalam hal kebijakan publik dan pendekatan terhadap masalah-masalah sosial yang lebih dekat dengan generasi milenial dan Gen Z. Kolaborasi yang efektif antara keduanya akan menjadi kunci kesuksesan pemerintahan ini.
Harapan Masyarakat dan Tantangan ke Depan
Dengan dukungan 84,1% masyarakat, Prabowo-Gibran memiliki peluang besar untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Namun, dukungan ini juga menuntut mereka untuk bergerak cepat dan tepat. Dalam 100 hari pertama, mereka harus mampu menunjukkan hasil nyata, bukan hanya janji.
Program-program unggulan yang dijanjikan selama kampanye harus segera direalisasikan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Masyarakat juga akan mengawasi bagaimana Prabowo dan Gibran menangani isu-isu seperti stabilitas politik, keberlanjutan pembangunan infrastruktur, serta reformasi birokrasi yang sering kali menjadi hambatan dalam implementasi kebijakan.
Semoga, dengan modal besar berupa dukungan masyarakat ini, pemerintahan Prabowo-Gibran dapat terus mengayunkan langkah menuju Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan siap menyambut era Indonesia Emas. Tantangan besar sudah menanti, tetapi dengan kerja keras dan visi yang jelas, bukan tidak mungkin harapan-harapan tersebut bisa diwujudkan.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H