Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata di Kota Abadi Roma, Get Lost di Roma Menemukan Tempat Cantik dan Unik

8 Oktober 2024   23:56 Diperbarui: 9 Oktober 2024   02:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumentasi pribadi 

Saat berkunjung ke Roma, kebanyakan orang biasanya akan bergegas menuju tempat-tempat yang sudah terkenal---Colosseum yang megah, Vatikan yang penuh sejarah, atau Pantheon yang memukau. Tetapi suatu hari, saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda: berjalan tanpa tujuan. 

Tidak ada rencana, tidak ada jadwal. Hanya dengan bantuan Google Maps dan rasa ingin tahu, saya mencoba menyusuri jalan-jalan kecil Roma yang jarang dikunjungi turis. Hasilnya? Saya menemukan keindahan-keindahan tersembunyi yang mungkin tidak akan pernah saya temukan jika hanya terpaku pada daftar tempat wisata mainstream.

Roma, seperti yang selalu dikatakan banyak orang, adalah kota bagaikan museum terbuka. Setiap sudutnya menyimpan cerita, sejarah, dan seni yang luar biasa. Namun, keindahan Roma tidak selalu berada di tempat-tempat yang ramai. 

Ketika saya menyusuri lorong-lorong sempit, saya menemukan gereja-gereja kecil yang sangat memukau, masing-masing dengan arsitektur unik, suasana yang tenang, dan karya seni yang bisa membuat siapa pun berhenti sejenak untuk merenung.

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
Salah satu gereja yang paling berkesan adalah San Stefano Rotondo. Seperti namanya, gereja ini berbentuk bulat---sebuah bentuk arsitektur yang jarang saya temui di Roma. 

San Stefano Rotondo dibangun pada abad ke-5 dan merupakan salah satu gereja Kristen tertua yang masih berdiri. Bentuknya yang melingkar memberikan sensasi berbeda dibandingkan dengan gereja-gereja lainnya yang biasanya berbentuk basilika tradisional. 

Di dalamnya, dinding gereja dihiasi dengan fresko yang menggambarkan berbagai martir Kristen. Rasanya seperti melangkah ke dalam sejarah kuno di mana pengabdian religius dan seni bersatu dalam keheningan yang mendalam.

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
Namun, yang membuat saya terkesan bukan hanya bentuk fisik San Stefano, melainkan juga suasana di dalamnya. Saat saya masuk, gereja itu sangat sepi, hanya ada beberapa orang yang duduk berdoa. 

Cahaya lembut masuk melalui jendela-jendela kecil di dinding bulat, menciptakan suasana tenang yang menenangkan hati. 

Momen itu membuat saya merasa terhubung dengan sejarah dan spiritualitas yang mendalam, seakan-akan saya bukan hanya seorang turis, tetapi bagian dari cerita panjang yang berlangsung di sana selama berabad-abad.

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
Selain San Stefano, saya juga menemukan sebuah gereja kecil dengan hiasan lampu gantung modern yang sangat indah. Saya sampai lupa nama gereja ini, tetapi detailnya tetap terpatri di ingatan saya.

Langit-langit gereja tersebut dihiasi dengan lampu gantung berkilauan yang memberi nuansa kontemporer di tengah arsitektur klasiknya. Saat itu, kebetulan sedang ada pemberkatan pernikahan. Saya duduk sebentar dan menyaksikan dari kejauhan, merasa terhanyut oleh keindahan upacara tersebut.

 Momen-momen sederhana seperti itu yang membuat perjalanan ini begitu berkesan, karena saya tidak akan pernah menemukannya jika tidak tersesat.Tidak jauh dari sana, saya juga mengunjungi gereja kecil lainnya yang tersembunyi di sudut jalan yang sepi. 

Meskipun dari luar tampak biasa saja, ketika masuk, saya disambut dengan interior yang penuh warna dan detail yang memukau. Lukisan-lukisan religius menghiasi dinding, dan patung-patung suci berdiri dengan anggun di setiap sudut. 

Di tempat ini, sekali lagi saya diingatkan bahwa Roma adalah kota yang menyimpan karya seni di setiap jengkalnya, bahkan di tempat-tempat yang tidak terkenal.

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
Roma memang selalu memiliki kejutan di setiap sudutnya. Di antara lorong-lorong kecil dan sempit yang mungkin telah dilalui oleh jutaan orang dari berbagai bangsa selama ribuan tahun, ada banyak kisah yang tersimpan. 

Setiap batu di trotoar, setiap jendela tua yang menghadap ke jalanan kecil, seolah-olah ingin bercerita tentang masa lalu. Saya merasa sangat beruntung bisa melihat Roma dari perspektif yang berbeda, jauh dari hiruk-pikuk turis.

Pengalaman ini memberi saya pelajaran yang sangat penting: dalam perjalanan, tidak selalu perlu mengikuti rencana yang sudah dibuat. Kadang-kadang, yang terbaik adalah membiarkan kaki kita berjalan tanpa tujuan, mengikuti naluri, dan membiarkan keajaiban muncul dengan sendirinya.

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
Jika Anda memiliki waktu cukup lama di Roma, saya sangat menyarankan untuk meluangkan setidaknya satu hari untuk "tersesat." Biarkan diri Anda hanyut dalam keindahan kota ini tanpa harus mengejar tempat-tempat yang sudah sering Anda lihat di foto atau panduan wisata. 

Roma adalah kota yang hidup dengan sejarah, dan setiap sudutnya menyimpan sesuatu yang luar biasa jika Anda bersedia mencarinya---atau membiarkannya menemukan Anda.

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
Dengan tersesat di Roma, saya menemukan bahwa keindahan tidak hanya ada di tempat-tempat besar dan megah. Justru di tempat-tempat kecil dan tersembunyi, Roma menampilkan sisi lain dari dirinya: sisi yang lebih personal, lebih tenang, dan tak kalah memukau. 

Di balik setiap pintu, ada cerita. Di balik setiap gereja, ada seni yang memikat. Dan di setiap langkah tanpa tujuan, ada kebahagiaan yang tak terduga.

Jadi, saran saya? Beranikan diri untuk tersesat. Anda mungkin akan menemukan hal-hal yang lebih dari sekadar tempat-tempat indah. Anda akan menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan cerita-cerita yang akan Anda bawa pulang seumur hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun