Langit-langit gereja tersebut dihiasi dengan lampu gantung berkilauan yang memberi nuansa kontemporer di tengah arsitektur klasiknya. Saat itu, kebetulan sedang ada pemberkatan pernikahan. Saya duduk sebentar dan menyaksikan dari kejauhan, merasa terhanyut oleh keindahan upacara tersebut.
 Momen-momen sederhana seperti itu yang membuat perjalanan ini begitu berkesan, karena saya tidak akan pernah menemukannya jika tidak tersesat.Tidak jauh dari sana, saya juga mengunjungi gereja kecil lainnya yang tersembunyi di sudut jalan yang sepi.Â
Meskipun dari luar tampak biasa saja, ketika masuk, saya disambut dengan interior yang penuh warna dan detail yang memukau. Lukisan-lukisan religius menghiasi dinding, dan patung-patung suci berdiri dengan anggun di setiap sudut.Â
Di tempat ini, sekali lagi saya diingatkan bahwa Roma adalah kota yang menyimpan karya seni di setiap jengkalnya, bahkan di tempat-tempat yang tidak terkenal.
Setiap batu di trotoar, setiap jendela tua yang menghadap ke jalanan kecil, seolah-olah ingin bercerita tentang masa lalu. Saya merasa sangat beruntung bisa melihat Roma dari perspektif yang berbeda, jauh dari hiruk-pikuk turis.
Pengalaman ini memberi saya pelajaran yang sangat penting: dalam perjalanan, tidak selalu perlu mengikuti rencana yang sudah dibuat. Kadang-kadang, yang terbaik adalah membiarkan kaki kita berjalan tanpa tujuan, mengikuti naluri, dan membiarkan keajaiban muncul dengan sendirinya.
Roma adalah kota yang hidup dengan sejarah, dan setiap sudutnya menyimpan sesuatu yang luar biasa jika Anda bersedia mencarinya---atau membiarkannya menemukan Anda.
Di balik setiap pintu, ada cerita. Di balik setiap gereja, ada seni yang memikat. Dan di setiap langkah tanpa tujuan, ada kebahagiaan yang tak terduga.
Jadi, saran saya? Beranikan diri untuk tersesat. Anda mungkin akan menemukan hal-hal yang lebih dari sekadar tempat-tempat indah. Anda akan menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan cerita-cerita yang akan Anda bawa pulang seumur hidup.