Partisipasi yang Lebih Aktif: Keterbukaan informasi mendorong partisipasi publik dalam pengambilan keputusan.Â
Masyarakat yang terinformasi dengan baik cenderung lebih terlibat dalam proses politik dan sosial, mulai dari pemilihan umum hingga protes damai untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Dampak Ketertutupan Informasi
Sebaliknya, ketertutupan informasi menimbulkan sejumlah masalah serius. Informasi yang tertutup, terutama dalam konteks pengelolaan publik, bisa menciptakan ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan. Dampak ketertutupan informasi meliputi:
Korupsi dan Penyalahgunaan Anggaran: Ketika masyarakat tidak bisa memantau jalannya pemerintahan, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan menjadi lebih mudah terjadi.Â
Data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering menunjukkan bahwa salah satu faktor pendorong korupsi adalah rendahnya transparansi dalam pengelolaan anggaran.
Menurunnya Kepercayaan Masyarakat: Ketika masyarakat merasa terabaikan dan tidak diberi akses terhadap informasi yang seharusnya menjadi hak mereka, kepercayaan terhadap pemerintah akan menurun. Hal ini bisa berujung pada ketidakpuasan, konflik sosial, dan bahkan gejolak politik.
Hambatan Inovasi dan Pembangunan: Banyak sektor membutuhkan keterbukaan informasi untuk berkembang.Â
Sebagai contoh, sektor bisnis memerlukan data ekonomi yang transparan untuk merancang strategi bisnis yang tepat. Ketertutupan informasi menghalangi inovasi dan perkembangan, baik di bidang ekonomi maupun sosial.
UU Keterbukaan Informasi Publik: Sudah Cukupkah?