3. Keterbatasan Akses ke Titik Tujuan
Kereta gantung mungkin hanya dapat melayani rute tertentu yang terbatas, misalnya dari kaki gunung hingga titik wisata tertentu di Puncak. Artinya, wisatawan yang ingin mengunjungi lokasi di luar jalur kereta gantung tetap harus menggunakan kendaraan pribadi atau umum, yang berpotensi kembali menimbulkan kemacetan di titik-titik tertentu.
Contoh Kereta Gantung sebagai Transportasi Massal di Dunia
Di beberapa negara, kereta gantung telah diterapkan sebagai solusi transportasi massal, terutama di daerah yang memiliki kontur tanah yang sulit untuk dilalui oleh kendaraan darat. Misalnya, Medellin, Kolombia, yang menghadapi tantangan serupa dalam hal topografi dan kemacetan. Di sana, kereta gantung diintegrasikan dengan sistem transportasi umum lainnya, sehingga memudahkan warga untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa bergantung pada kendaraan pribadi. Namun, keberhasilan sistem ini sangat tergantung pada integrasi yang baik dengan moda transportasi lainnya serta manajemen infrastruktur yang konsisten.
Selain Medellin, La Paz, Bolivia juga mengembangkan sistem kereta gantung terbesar di dunia, Mi Telefrico, yang membantu menghubungkan wilayah perkotaan dengan pegunungan. Namun, di kedua kota ini, kereta gantung tidak digunakan secara eksklusif, melainkan sebagai pelengkap bagi sistem transportasi yang sudah ada.
Tol Puncak: Solusi Paling Realistis?
Meskipun kereta gantung memiliki daya tarik tersendiri, banyak pihak berpendapat bahwa solusi paling realistis untuk mengatasi kemacetan di Puncak adalah dengan mempercepat pembangunan Jalan Tol Puncak. Proyek ini sebenarnya telah direncanakan dan dimulai beberapa tahun lalu, namun perkembangannya tampak lambat. Tol Puncak, yang dirancang untuk mengurangi beban lalu lintas di jalan raya utama, memiliki potensi besar untuk secara permanen mengurangi kemacetan, karena tol ini akan memberikan alternatif rute yang lebih cepat bagi wisatawan dan pengendara.
Tantangan terbesar dari proyek ini adalah konsistensi pelaksanaannya. Sudah sering terjadi, setelah gelombang kemacetan berlalu dan perhatian masyarakat mulai beralih ke isu lain, rencana perbaikan transportasi di Puncak juga ikut memudar. Padahal, tanpa percepatan pembangunan tol ini, kemacetan Puncak akan terus menjadi masalah yang berulang, merugikan perekonomian lokal dan kualitas hidup warga serta wisatawan.
Kereta Gantung atau Tol?
Kereta gantung memang dapat menjadi solusi menarik, namun tidak dapat diandalkan sebagai solusi tunggal untuk mengatasi kemacetan Puncak. Kapasitasnya yang terbatas dan biaya tinggi menjadi hambatan utama untuk mengimplementasikan solusi ini secara luas. Sebaliknya, jalan tol Puncak tampaknya lebih realistis dan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam mengurangi kepadatan lalu lintas.
Namun, terlepas dari solusi mana yang dipilih, baik kereta gantung maupun tol, hal yang paling penting adalah komitmen pemerintah dan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini dengan serius. Proyek-proyek infrastruktur tidak boleh hanya menjadi "panas-panas tahi ayam", tetapi harus dilaksanakan dengan konsisten hingga mencapai hasil yang diharapkan. Kemacetan Puncak tidak boleh lagi menjadi cerita horor yang terus berulang tanpa ada akhir yang jelas.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H