Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rocky Gerung: Naturalisasi Otomatis Pembibitan Berhenti? Kesalahan Logika Menggelikan

16 September 2024   15:11 Diperbarui: 16 September 2024   15:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tvonenews.com

Rocky Gerung, seorang pengamat politik yang dikenal dengan gayanya yang filosofis dan sering memancing kontroversi, kini telah merambah menjadi komentator sepak bola. Entah bagaimana, perannya dalam dunia politik yang sebelumnya penuh dengan dialektika intelektual kini meluas ke ranah yang sama sekali berbeda: sepak bola. 

Saat ini, Indonesia sedang berada di puncak euforia karena prestasi Tim Nasional sepak bola yang sedang naik daun, sebagian berkat program naturalisasi pemain. Dalam konteks ini, Rocky Gerung melontarkan pendapatnya yang memancing perhatian: "Dengan adanya pemain naturalisasi, maka proses pembibitan pemain lokal berhenti." Pernyataan ini seolah memancing diskusi, tetapi sayangnya, dari segi logika, ini adalah kesalahan besar.

Menang dengan Naturalisasi: Kesalahan Logika Rocky

Rocky Gerung selalu dikenal dengan branding dirinya yang berusaha mengedepankan logika dalam setiap argumennya. Namun, dalam pernyataan ini, tampaknya dia tersandung kesalahan logika yang serius. Mari kita bedah.

Premis pertama dari pernyataannya adalah bahwa Timnas Indonesia menang karena adanya pemain naturalisasi. Ini adalah fakta yang bisa diperdebatkan, tetapi mari kita terima untuk kepentingan argumen. Dari premis ini, Rocky kemudian menyimpulkan bahwa keberadaan pemain naturalisasi otomatis menghentikan proses pembibitan pemain lokal.

Ini adalah contoh klasik dari kesalahan logika false cause atau post hoc ergo propter hoc (setelah ini, maka karena ini). Rocky menyiratkan bahwa karena Timnas Indonesia mulai menang dengan pemain naturalisasi, maka proses pembibitan pemain lokal otomatis terhenti. Padahal, ini sama sekali tidak relevan dan tidak berdasar.

Logika ini seperti mengatakan: "Jalan basah pasti karena hujan," padahal bisa saja jalan basah karena disiram air, atau bahkan dikencingi sapi. Penyebab satu fenomena tidak bisa disimpulkan hanya dari apa yang terlihat di permukaan, tanpa memperhitungkan faktor lain yang mungkin terlibat.

Naturalisasi Bukan Penghenti Pembibitan

Pernyataan Rocky yang seolah menuduh bahwa naturalisasi menghentikan pembibitan pemain lokal adalah argumen yang jelas salah. Faktanya, pembibitan dan pembinaan pemain muda Indonesia tetap berjalan dengan baik dan bahkan semakin berkembang. Kita bisa melihat tim-tim usia muda Indonesia yang dipenuhi oleh pemain-pemain berbakat yang terus mendapatkan pelatihan dan kesempatan bertanding di berbagai kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Naturalisasi bukanlah penghalang bagi pembibitan pemain lokal, melainkan sebuah langkah crash program---atau percepatan pembinaan---yang bertujuan untuk mempercepat perkembangan sepak bola Indonesia di tingkat internasional. Kehadiran pemain naturalisasi yang sudah memiliki pengalaman dan kualitas mumpuni dalam sebuah tim nasional justru dapat memberikan dampak positif pada perkembangan pemain lokal. Mereka bisa belajar dari para pemain yang lebih berpengalaman dan secara tidak langsung kualitas mereka pun terangkat.

Naturalisasi: Praktik yang Sah dan Umum di Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun