Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahfud MD Vs Mahfud MD: Ketika Perjalanan Politik Membentuk Ulang Pribadi

13 September 2024   18:24 Diperbarui: 13 September 2024   19:32 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Antara

Mahfud MD: Antara Dulu dan Sekarang

Lalu, bagaimana seharusnya Mahfud MD bersikap? Apakah tepat jika ia mengkritisi kebijakan yang dulu ia dukung? Ataukah ia seharusnya bersikap lebih diplomatis, mengingat peran besarnya dalam pemerintahan Jokowi?

Bagi sebagian orang, kritik yang datang dari Mahfud MD adalah bentuk tanggung jawab moral. Ia tidak ingin menutup mata terhadap kebijakan yang dianggapnya keliru, meskipun ia pernah berada di dalam lingkaran kekuasaan yang melahirkan kebijakan tersebut. Namun, bagi sebagian lainnya, perubahan sikap ini justru dilihat sebagai ketidakonsistenan, seolah Mahfud hanya berubah karena tidak lagi berada di dalam pemerintahan dan karena kekecewaannya terhadap proses politik yang ia alami.

Politik Mengubah Siapa Saja, Termasuk Mahfud MD

Politik memiliki kekuatan untuk mengubah siapa saja, bahkan tokoh-tokoh yang dikenal berintegritas dan memiliki prinsip kuat seperti Mahfud MD. Mahfud yang dulu dan yang sekarang adalah contoh bagaimana perjalanan politik bisa mempengaruhi pandangan, sikap, dan keputusan seseorang. Dalam kasus Mahfud, perubahan ini terlihat jelas---dari seorang pembela pemerintahan menjadi seorang pengkritik yang keras.

Apakah Mahfud MD yang sekarang masih sama dengan Mahfud MD yang dahulu? Mungkin tidak. Namun, yang pasti, Mahfud MD tetaplah sosok yang berani menyuarakan apa yang ia yakini, meskipun suaranya kini terdengar berbeda dari yang dulu. Dalam pertarungan Mahfud MD vs Mahfud MD, kita sebagai masyarakat bisa belajar bahwa dalam politik, perubahan adalah hal yang tidak terhindarkan.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun