Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menghindari Penipuan Pencari Kerja? Ciptakanlah Kerja

13 September 2024   07:35 Diperbarui: 13 September 2024   08:27 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: antara 

Sebenarnya, kendala utama dalam menciptakan pekerjaan adalah mindset kita sendiri. Sejak kecil, kita lebih sering ditanya, "Mau jadi apa?" yang dijawab dengan profesi seperti dokter, insinyur, atau karyawan. Jarang sekali ada anak yang dengan tegas menjawab ingin menjadi pengusaha atau wirausahawan. Ini menunjukkan bagaimana orientasi kita sejak dini lebih diarahkan untuk menjadi pekerja, bukan pencipta kerja. Di sekolah, mayoritas sistem pendidikan kita mempersiapkan siswa untuk menjadi karyawan---mengajarkan mereka cara mencari pekerjaan yang baik, bukan bagaimana menciptakan pekerjaan.

Pendidikan formal, sayangnya, juga belum memberikan ruang yang luas untuk mengembangkan keterampilan sebagai pengusaha. Kurikulum pendidikan kita lebih berfokus pada penguasaan teori dan keterampilan teknis untuk bekerja di perusahaan, tetapi jarang sekali ada mata pelajaran yang benar-benar mengajarkan cara berwirausaha. Program kewirausahaan memang mulai masuk ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi, tetapi belum menjadi arus utama dalam sistem pendidikan kita.

Hal ini sangat berbeda dengan negara-negara yang wirausahanya berkembang pesat, seperti Amerika Serikat atau beberapa negara di Eropa Barat, di mana pendidikan kewirausahaan sudah diperkenalkan sejak dini. Di negara-negara tersebut, anak-anak diajarkan untuk berpikir kreatif, berani mengambil risiko, dan menciptakan solusi untuk masalah di sekitar mereka---semua keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh seorang pengusaha.

Jika kita ingin menciptakan generasi yang mampu membuat pekerjaan, bukan hanya mencari pekerjaan, maka pendidikan kita harus mengalami transformasi signifikan. Berikut beberapa perubahan yang dapat dilakukan:

Kurikulum yang Mendorong Kreativitas dan Inovasi. Pendidikan harus berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi. Anak-anak harus diajarkan untuk berpikir di luar batasan, menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi di sekeliling mereka, dan berani mengambil inisiatif. Pendidikan kewirausahaan tidak harus berupa teori ekonomi atau keuangan, tetapi bisa berupa pembelajaran tentang bagaimana mengidentifikasi peluang, bagaimana membangun jaringan, dan bagaimana mengelola sumber daya yang ada.

Pengalaman Praktis dalam Berwirausaha. Selain teori, penting bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam berwirausaha. Sekolah dan universitas bisa menyelenggarakan program magang di perusahaan rintisan, atau bahkan memberikan ruang bagi siswa untuk memulai usaha kecil mereka sendiri. Melalui pengalaman ini, siswa bisa belajar tentang tantangan dan peluang dalam bisnis secara langsung, sekaligus mengasah keterampilan manajerial dan kepemimpinan mereka.

Peran Guru dan Mentor. Guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai mentor yang mampu menginspirasi dan membimbing siswa untuk mengembangkan potensi wirausahanya. Sekolah perlu membekali guru dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat tentang kewirausahaan, serta menjalin kerja sama dengan pengusaha sukses yang bisa menjadi mentor bagi siswa. Dukungan moral dan motivasi dari seorang mentor sering kali menjadi faktor kunci yang mendorong seseorang untuk berani memulai bisnisnya sendiri.

Lingkungan yang Mendukung Kolaborasi. Wirausaha tidak tumbuh dalam isolasi. Pendidikan harus menciptakan lingkungan yang mendorong kolaborasi antara siswa, komunitas bisnis, dan pemerintah. Lingkungan ini dapat memfasilitasi pertukaran ide, inovasi bersama, dan dukungan untuk perkembangan bisnis baru.

Mengubah Paradigma: Membuat Kerja adalah Jalan Masa Depan

Di tengah perkembangan ekonomi global dan cepatnya perubahan teknologi, menciptakan pekerjaan adalah langkah strategis untuk menghadapi masa depan yang semakin kompleks. Tidak hanya untuk mengurangi angka pengangguran, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih fleksibel, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Sudah waktunya bagi kita, sebagai masyarakat, untuk mengubah paradigma dari hanya sekadar mencari kerja menjadi pencipta kerja. Bukan lagi soal apakah kita memiliki modal, tetapi apakah kita memiliki mindset yang tepat dan didukung oleh pendidikan yang mendorong kreativitas dan inovasi. Dengan melakukan ini, kita tidak hanya memperbaiki nasib kita sendiri, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun