Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Banyaknya Calon Pilkada Perempuan, Kemajuan Partisipasi Perempuan atau Perubahan Sikap Pemilih?

10 September 2024   07:17 Diperbarui: 12 September 2024   12:15 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: suarasurabaya.com

Partai politik tentu saja sangat peka terhadap perubahan tren pemilih. Jika partai-partai besar mencalonkan lebih banyak perempuan, ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka melihat adanya perubahan sikap di kalangan pemilih yang lebih terbuka menerima pemimpin perempuan.

Dengan persentase pemilih perempuan yang signifikan, partai mungkin melihat peluang untuk menarik suara lebih banyak dengan menghadirkan calon yang lebih mewakili demografi pemilih tersebut.

Namun, harus diakui bahwa partisipasi perempuan dalam politik tidak hanya tergantung pada kehadiran calon perempuan, tetapi juga pada sejauh mana mereka diberi dukungan dan peluang yang setara dengan laki-laki.

Partai-partai politik perlu lebih dari sekadar mencalonkan perempuan demi memenuhi kuota; mereka harus memastikan bahwa perempuan mendapatkan akses yang setara terhadap sumber daya kampanye, pendidikan politik, dan kesempatan untuk menunjukkan kapabilitas mereka.

Menatap Masa Depan: Kualitas di Atas Kuantitas

Keberadaan lebih banyak calon perempuan di Pilkada tentu merupakan langkah yang positif, tetapi hal ini hanya awal dari perjuangan panjang menuju kesetaraan yang sesungguhnya. Penting untuk diingat bahwa partisipasi politik perempuan bukan hanya soal jumlah, tetapi juga soal kualitas kepemimpinan yang mereka tawarkan.

Perubahan sikap pemilih tentu menjadi faktor penting dalam mendorong lebih banyak perempuan untuk maju, tetapi yang lebih penting adalah memberikan mereka platform yang adil untuk bersaing.

Di masa depan, keberhasilan calon perempuan akan sangat tergantung pada dukungan yang mereka dapatkan dari partai, pemilih, dan masyarakat secara umum.

Selain itu, perempuan yang maju sebagai calon harus mampu menunjukkan bahwa mereka bisa melampaui batas-batas stereotip gender yang selama ini menahan mereka. Ini bukan hanya tentang menjadi simbol kesetaraan, tetapi menjadi pemimpin yang kompeten dan efektif.

Pada akhirnya, kemajuan dalam partisipasi politik perempuan hanya bisa dikatakan berhasil jika tidak lagi ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam hal peluang, dukungan, dan kualitas kepemimpinan yang dihasilkan.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun