Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemenuhan Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan untuk Indonesia, Mungkinkah?

8 September 2024   20:51 Diperbarui: 8 September 2024   20:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: hops.id


Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, telah berkomitmen untuk mengadopsi energi terbarukan dan ramah lingkungan sebagai bagian dari transisi global menuju masa depan energi yang lebih bersih.

Namun, meski memiliki potensi energi terbarukan yang sangat melimpah, pemanfaatan sumber energi ini di Indonesia masih jauh dari optimal. Berbagai tantangan teknis, regulasi, dan pendanaan menghambat kemajuan transisi ini, meskipun pada dasarnya Indonesia memiliki semua prasyarat untuk menjadi pusat energi terbarukan dunia. 

Artikel ini akan membahas potensi energi terbarukan di Indonesia, penggunaan saat ini, kebutuhan energi ke depan, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mempercepat transisi ini.

Potensi Energi Terbarukan di Indonesia

Indonesia memiliki berbagai sumber energi terbarukan yang belum dimanfaatkan secara maksimal, antara lain:

Energi Matahari,  potensi energi matahari di Indonesia sangat besar karena letak geografisnya yang berada di kawasan tropis. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 207,8 gigawatt (GW). Sayangnya, hingga saat ini pemanfaatannya masih sangat rendah, dengan kapasitas terpasang kurang dari 1 GW pada tahun 2023.

Energi Air (Bendungan dan Mikrohidro), Indonesia juga memiliki banyak potensi energi dari sumber air, baik melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA) besar maupun mikrohidro. Potensi energi air di Indonesia diperkirakan mencapai 75 GW, namun hanya sekitar 6,1 GW yang sudah dimanfaatkan hingga saat ini.

Energi Angin, Indonesia memiliki potensi energi angin yang mencapai 60,6 GW, terutama di wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, pembangkit listrik tenaga angin masih dalam tahap pengembangan, dengan kapasitas terpasang sekitar 150 MW, di mana sebagian besar berasal dari PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan.

Energi Laut (Gelombang dan Arus Laut), sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi energi laut yang sangat besar, terutama dari gelombang dan arus laut. Potensi energi ini diperkirakan mencapai 17,9 GW. Namun, hingga kini, teknologi untuk memanfaatkan energi laut masih dalam tahap pengembangan di Indonesia, dan belum ada kapasitas yang terpasang secara signifikan.

Penggunaan Energi Terbarukan di Indonesia Saat Ini

Meski potensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar, pemanfaatannya masih sangat minim. Berdasarkan data ESDM, pada tahun 2023, energi terbarukan baru berkontribusi sekitar 12,5% dari total konsumsi energi listrik nasional, jauh dari target 23% yang ingin dicapai pada tahun 2025. Sebagian besar energi di Indonesia masih berasal dari bahan bakar fosil, terutama batu bara, yang menyumbang sekitar 60% dari total pembangkit listrik.

Kebutuhan Energi di Indonesia

Dengan populasi yang terus bertambah dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, kebutuhan energi di Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat. Menurut Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), total kebutuhan energi Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 1.500 terawatt-jam (TWh) pada tahun 2050. Dalam skenario yang lebih ambisius, jika transisi energi terbarukan berjalan lancar, Indonesia dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ini dari sumber-sumber energi terbarukan.

Potensi Indonesia Sebagai Pusat Energi Terbarukan Dunia

Melihat potensi yang ada, Indonesia sebenarnya memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat energi terbarukan dunia. Banyak negara yang berhasil mengembangkan energi terbarukan, seperti:

Jerman, yang sukses memanfaatkan energi surya dan angin hingga mencakup sekitar 40% dari kebutuhan listrik nasional mereka.

Denmark, yang memimpin dalam penggunaan energi angin, dengan sekitar 50% listriknya berasal dari pembangkit angin.

Islandia, yang hampir sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan, terutama dari panas bumi dan tenaga air.

Jika Indonesia bisa mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan, bukan tidak mungkin negara ini akan menjadi pemimpin energi bersih di kawasan Asia Tenggara dan bahkan dunia.

Langkah Mempercepat Transisi dari Batu Bara

Salah satu tantangan terbesar dalam transisi energi di Indonesia adalah ketergantungan yang kuat pada batu bara. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara masih mendominasi sektor pembangkit listrik nasional. Pemerintah telah mencanangkan target untuk mulai menghentikan penggunaan PLTU secara bertahap, namun proses ini membutuhkan biaya yang sangat besar.

Menurut kajian, diperlukan sekitar USD 30-50 miliar untuk menonaktifkan PLTU hingga tahun 2040 dan menggantinya dengan energi terbarukan. Biaya ini termasuk kompensasi bagi para pekerja yang terdampak, pembangunan infrastruktur energi terbarukan, dan pengembangan teknologi penyimpanan energi.

Dana Perubahan Iklim dan Sumber Pendanaan Lain

Salah satu peluang pendanaan yang dapat dimanfaatkan adalah dari dana perubahan iklim internasional. Indonesia telah mendapatkan berbagai hibah dan pinjaman dari lembaga seperti Green Climate Fund (GCF) dan Climate Investment Funds (CIF) untuk proyek-proyek energi terbarukan. Selain itu, pendanaan dari sektor swasta, baik dalam bentuk investasi langsung maupun melalui mekanisme pasar karbon, dapat menjadi solusi untuk mempercepat transisi energi.

Beberapa sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan antara lain:

Dana Perubahan Iklim Global seperti GCF dan CIF.

Investasi Swasta dalam pengembangan proyek energi terbarukan.
Mekanisme Pasar Karbon di mana Indonesia dapat menjual kredit karbon ke negara-negara maju.

Obligasi Hijau (Green Bonds) yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mendanai proyek-proyek energi hijau.

Langkah Pemerintah untuk Persiapan

Untuk mempercepat transisi energi terbarukan, pemerintah Indonesia perlu mengambil beberapa langkah kunci, antara lain:

Regulasi dan Insentif, pemerintah harus menyusun regulasi yang mendukung pengembangan energi terbarukan dan memberikan insentif kepada investor. Pemberian tarif listrik yang kompetitif untuk pembangkit energi terbarukan juga dapat menjadi pendorong.

Peningkatan Infrastruktur, investasi besar-besaran dalam infrastruktur jaringan listrik, termasuk teknologi penyimpanan energi seperti baterai, sangat penting untuk memastikan integrasi energi terbarukan dalam jaringan nasional.

Penelitian dan Pengembangan Teknologi, dukungan terhadap penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan, terutama yang berbasis lokal seperti mikrohidro dan energi laut, dapat mempercepat adopsi energi bersih.

Pendidikan dan Pelatihan, pelatihan tenaga kerja yang terampil dalam bidang energi terbarukan sangat dibutuhkan. Dengan demikian, Indonesia dapat memiliki tenaga ahli yang mampu mengelola dan mengembangkan proyek energi terbarukan di masa depan.

Komitmen Politik dan Internasional, komitmen politik dari pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung agenda transisi energi sangat penting. Selain itu, kerja sama internasional dengan negara-negara maju dan lembaga internasional dapat mempercepat implementasi proyek-proyek energi terbarukan.

Pemenuhan energi terbarukan dan ramah lingkungan untuk Indonesia bukan hanya mungkin, tetapi juga sangat mendesak. Dengan potensi energi terbarukan yang melimpah, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemain global dalam sektor energi bersih. Namun, dibutuhkan komitmen yang kuat, baik dari sisi regulasi, pendanaan, infrastruktur, maupun pendidikan. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun