Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benvenuto il Papa!

3 September 2024   09:05 Diperbarui: 3 September 2024   10:07 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini adalah hari bersejarah bagi Indonesia, karena Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, akan menjejakkan kakinya di tanah air kita. Ini adalah kunjungan seorang Paus yang pertama kalinya setelah beberapa dekade, sejak Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada tahun 1989. 

Bagi umat Katolik di Indonesia, kedatangan Paus Fransiskus adalah momen yang sangat dinantikan. Bukan hanya sebagai simbol kehadiran religius, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan penguatan iman dalam menjalani kehidupan beragama.

Paus Fransiskus, yang berasal dari Argentina, adalah sosok yang dikenal dengan kesederhanaan dan dedikasinya kepada kaum miskin serta tertindas. Walaupun ia adalah seorang Yesuit, ia memilih nama Fransiskus, terinspirasi dari Santo Fransiskus dari Assisi, seorang kudus yang dihormati karena kehidupannya yang penuh dengan kesederhanaan, kemiskinan, dan pelayanan kepada orang-orang yang membutuhkan. 

Semangat ini tercermin dalam berbagai ordo besar dalam Gereja Katolik, seperti Ordo Fratrum Minorum (OFM) yang dikenal sebagai Fransiskan, Ordo Fratrum Minorum Cappucinorum (OFM Cap) yang dikenal sebagai Kapusin, dan Ordo Fratrum Minorum Conventualium (OFM Conv) yang dikenal sebagai Conventual. Semua ordo ini mengusung semangat Santo Fransiskus dalam pelayanan mereka, dan pilihan Paus Fransiskus untuk mengambil nama ini menunjukkan komitmennya untuk meneladani hidup kudus ini dalam perannya sebagai Paus.

Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia membawa makna yang sangat penting bagi bangsa kita. Sebagai negara yang dikenal dengan keanekaragaman dan pluralisme, Indonesia telah menjadi contoh bagi dunia dalam menjaga solidaritas dan toleransi antar umat beragama.

Kunjungan Paus Fransiskus adalah pengakuan atas upaya bangsa kita dalam mempertahankan kerukunan dan kedamaian di tengah keberagaman ini. Bagi umat Katolik di Indonesia, kunjungan ini diharapkan akan menambah semangat dan kepercayaan diri untuk menjadi umat yang lebih baik, lebih kuat dalam iman, dan lebih berkomitmen untuk mewujudkan nilai-nilai keadilan dan kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Paus Fransiskus adalah seorang pemimpin religius yang dikenal dengan pandangannya yang sering kali berbeda dari pendahulunya. Dalam beberapa kesempatan, ia membuat keputusan yang dianggap kontroversial karena dianggap keluar dari tradisi yang biasanya dipegang erat oleh Gereja Katolik. Namun, keberanian dan keteguhannya dalam menjalankan misinya sebagai pemimpin yang mengayomi kelompok-kelompok marginal dan terpinggirkan telah mendapatkan penghargaan dari banyak pihak, baik di dalam maupun di luar Gereja.

Sejak masa pelayanannya di Argentina, sebelum menjadi Paus, Fransiskus sudah dikenal sebagai seorang yang berdedikasi kepada mereka yang berada di pinggiran masyarakat. Ia tak gentar menghadapi ancaman dari pemerintah fasis di Argentina kala itu dan berani tampil membela keadilan serta melawan penindasan yang terjadi, terutama terhadap kaum miskin dan tertindas. Semangat pelayanan ini terus ia jalankan hingga kini sebagai Paus, meskipun sering kali mendapatkan kritik dari kalangan tertentu yang merasa bahwa ia terlalu liberal dalam beberapa aspek.

Meskipun peran Paus Fransiskus sebagai kepala negara Vatikan sangat penting, esensi kepemimpinannya lebih terletak pada fungsinya sebagai pemimpin religius dari sekitar 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Kedatangannya ke Indonesia bukan hanya sebuah kunjungan kenegaraan, melainkan sebuah misi perdamaian yang diharapkan dapat membawa berkat dan damai bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh bangsa.

Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kerukunan, Indonesia merasa terhormat menerima kedatangan Paus Fransiskus. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang diusung oleh Paus dalam kepemimpinannya---kesederhanaan, pelayanan kepada yang lemah, dan cinta kasih yang universal.

Kunjungan ini juga merupakan pengingat bahwa meskipun berbeda dalam keyakinan, kita semua dapat hidup berdampingan dalam damai dan saling menghormati. Dalam dunia yang semakin terpolarisasi, pesan perdamaian dan toleransi dari Paus Fransiskus sangat relevan dan mendesak untuk kita pegang bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun