Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengapa Kelas Menengah Indonesia Rawan Jadi Kelas Bawah?

2 September 2024   16:59 Diperbarui: 4 September 2024   14:04 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kelas menengah, pekerja berhamburan keluar dari Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. (Foto: KOMPAS/PRIYOMBODO)

Salah satu hal yang paling penting adalah peningkatan Pendidikan dan Keterampilan.  Dalam hal ini pemerintah perlu memperbaiki kualitas pendidikan dan menyediakan program pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.

Kelas menengah sendiri perlu melakukan diversifikasi Sumber Pendapatan. Mereka perlu didorong untuk memiliki sumber pendapatan yang beragam, termasuk investasi dan kewirausahaan. 

Tentu saja peran pemerintah sangat diperlukan guna merancang kebijakan Ekonomi yang Inklusif. Pemerintah perlu merancang kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, seperti akses ke modal, infrastruktur, dan layanan publik yang lebih baik.

Untuk itu secara konkret ada beberapa insentif yang bisa diberikan oleh pemerintah.

Pertama dan biasanya cukup efektif adalah pengurangan pajak untuk kelas menengah dapat meningkatkan daya beli mereka.

Kemudian meningkatkan jumlah anggaran subsidi Pendidikan. Subsidi pendidikan atau beasiswa untuk anak-anak kelas menengah agar mereka dapat mengakses pendidikan berkualitas. Dengan kualitas pendidikan yang lebih bagus, maka merekalah yang nantinya diharapkan untuk naik kelas ke depannya. 

Selain hal diatas, perlu juga upaya perluasan jaminan sosial untuk pekerja di sektor informal dan pengusaha kecil. Dalam hal ini jaminan sosial di bidang kesehatan dan saat mereka di PHK adalah hal yang sangat perlu diperkuat dan ditambah anggarannya.

Tentu saja kelas menengah juga tidak boleh berpangku tangan dan hanya menunggu bantuan dan uluran tangan pemerintah. Kelas menengah Indonesia harus juga proaktif dalam memperkuat posisi mereka. 

Ini termasuk meningkatkan literasi keuangan, berinvestasi dalam pendidikan anak-anak, serta aktif dalam partisipasi politik untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung kepentingan mereka.***MG

______________

Referensi Berita:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun